PEMBENTUKAN KARAKTER PEDULI LINGKUNGAN DALAM ORGANISASI GREENPEACE REGIONAL YOGYAKARTA
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan pembentukan karakter peduli lingkungan dalam
organisasi Greenpeace Regional Yogyakarta dan faktor pendukung serta faktor
penghambat dalam pembentukan karakter peduli lingkungan dalam organisasi
Greenpeace Regional Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode
deskriptif. Subyek dari penelitian ini adalah relawan Greenpeace regional
Yogyakarta dan Koordinator relawan. Sedangkan objek penelitian adalah pembentukan karakter peduli lingkungan
dalam organisasi Greenpeace regional Yogyakarta. Metode pengumpulan data yang
digunakan berupa observasi, wawancara dan dokumentasi. Triangulasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber dan teknik. Intrumen
utama dalam penelitian ini adalah peneliti dengan menggunakan pedoman
observasi, pedoman wawancara dan pedoman dokumentasi. Analisis data yang
digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil dalam penelitian ini adalah 1) Nilai-nilai karakter yang terdapat dalam
organisasi Greenpeace Regional Yogyakarta adalah peduli lingkungan, cinta
damai, kreatif, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, rasa ingin tahu, cinta
tanah air, peduli sosial, dan tanggung jawab. 2) Pembentukan karakter peduli
lingkungan dalam organisasi Greenpeace Regional Yogyakarta dilakukan melalui
kegiatan-kegiatan kampanye isu lingkungan seperti Visit School, Earth Camp,
Movie Screening, Basic Training, Training Social Media, Moratorium Hutan,
Protect Paradise, Global Day Action, Bersih Pantai, Hari Peduli Sampah
Nasional, Solarizing Borobudur,Tolak PLTU Batang, Buru Baru Festival, Hari Air
Sedunia. 3) Faktor pendukung dalam pembentukan karakter peduli lingkungan dalam
organisasi Greenpeace Regional Yogyakarta adalah banyak remaja dari seluruh
Indonesia yang menempuh pendidikan tingkat tinggi di Yogyakarta, adanya SOP
yang jelas, dukungan lain dalam bentuk dana dan fasilitas. Sedangkan faktor
penghambatnya adalah ketika mahasiswa sedang menempuh ujian atau musim liburan,
banyaknya kegiatan diluar Greenpeace, berkurangnya sumber daya manusia (SDM),
dan komunikasi yang terbatas.
Penulis: Pandu Faningsyah
Putra
Kode Jurnal: jppendidikandd161602