Pemberian pelet formula pada landak Jawa (Hystrix javanica F. Cuvier, 1823) : pengaruhnya terhadap konsumsi, konversi pakan, dan kecernaan pada kondisi pra budidaya
ABSTRAK: Penelitian telah dilakukan untuk mengetahui pengaruh
pemberian pelet formula pada landak Jawa terhadap konsumsi, konversi pakan, dan
kemampuan cerna. Penelitian berlangsung selama 40 hari (12 hari preliminary dan
28 hari masa pengumpulan data) di Penangkaran Mamalia Kecil, BidangZoologi,
Pusat Penelitian Biologi – LIPI, Cibinong. Selama penelitian, delapan ekor
landakmasing-masing ditempatkan di dalam kandang metabolik berukuran 1,4 m x
1,2 m x 1,0 m (panjang x lebar x tinggi). Rancangan penelitian adalah rancangan
acak lengkap terdiri dari 4 perlakuanransum dan dua ulangan yaitu ransum
kontrol (T0), ransum diberi pelet formula 50 g/ekor/hari(T1), ransum diberi
pelet formula 100 g/ekor/hari (T2), dan ransum diberi pelet formula 150 g/ekor/hari
(T3). Hasil penelitian menunjukkan tingkat kesukaan landak Jawa terhadap jenispakan
penelitian berturut-turut adalah bengkuang, ketimun, talas belitung, pelet
formula, kangkung, jagung manis, daun kitengis, kelapa, ubi jalar, dan kunyit.
Konsumsi nutrien, kecualilemak pada perlakuan pemberian pelet formula (T1, T2,
T3), lebih tinggi dibanding perlakuan kontrol (T0). Konversi pakan pada landak
T0 lebih tinggi dibandingkan pada landak T1, T2,dan T3, masing-masing 12,45%;
8,15%; 6,98%;, dan 5,58%. Kecernaan bahan kering adalah94,44% (T0); 95,79%
(T1), 95,08% (T2); dan 97,16% (T3), sedangkan kecernaan bahan organikadalah
94,55% (T0), 96,16% (T1); 95,64% (T2); dan 97,45% (T3). Total digestible nutrient
(TDN) tinggi pada semua perlakuan, yaitu 90,40% (T0); 92,69 % (T1); 92,03%
(T2); dan 94,25% (T3) yang menggambarkan landak mampu mencerna semua nutrien
pakan dengan baik.
Penulis: Wartika Rosa Farida
& Roni Ridwan
Kode Jurnal: jpbiologidd110316