PENGARUH LAMA PENYIMPANAN TERHADAP PERKECAMBAHAN BIJI SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.f.) Wallich ex Nees)

ABSTRAK: Sambiloto (Andrographispaniculata (Burm.f.) Wallich ex Nees) termasuk suku Acanthaceae merupakan tumbuhan obat yang telah digunakan sebagai salah satu bahan jamu. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan biji terhadap perkecambahan biji sambiloto dan telah dilakukan di kamar kaca Kebun Raya Purwodadi mulai bulan Mei 2013 – Mei 2015. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan perlakuan lama penyimpanan biji yang terdiri atas: S0=tanpa disimpan; S1=disimpan selama 5 bulan; S2= disimpan selama 9 bulan; S3= disimpan selama 14bulan, S4= disimpan selama 18 bulan dan S5= disimpan selama 24 bulan. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak limakali dengan jumlah biji 100 butir untuk setiap ulangan. Biji ditebar pada media pasir sungai yang telah diayakdengan ayakan mess 2mm pada alur sedalam 0,5 cmyang berada dalam polybag (15x10 cm). Polybag diletakkan pada bak semai plastik ukuran 38 x 28x 13 cm dan ditutup dengan plastik transparan dan paranet hitam. Peubah yang diamatiadalah waktu, persentase dan laju perkecambahan biji. Hasil percobaan menunjukkan bahwa lama penyimpanan biji berpengaruh nyata terhadap waktu, persentase dan laju perkecambahan biji sambiloto. Persentase dan laju perkecambahan biji tertinggi dicapai pada perlakuan penyimpanan 18 bulan (S4), masing-masing 91,40 % dan 10,72 hari. Awal perkecambahan biji paling lambat dicapai pada perlakuan biji tidak disimpan (S0), yaitu 28,40 hari setelah semai.
Kata kunci: Andrographispaniculata, sambiloto,biji,penyimpanan, perkecambahan
Penulis: Solikin
Kode Jurnal: jpbiologidd160725

Artikel Terkait :