PENGELOLAAN IN HOUSE TRAINING JURNALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI KARYAWAN HUMAS (STUDI TENTANG KOMPETENSI JURNALISTIK KERJASAMA PT.PERTAMINA ASSET 5 DENGAN TEMPO INSITUTE)
ABSTRACT: In house training
jurnalistik dilaksanakan atas kerjasama PT. Pertamina EP Asset 5 dengan TEMPO
Insitute yang menjadi salah satu alternatif model pelatihan dalam pelaksanaan
pelatihan oleh perusahaan yang biasanya menggunakan cara konvensional dengan
metode klasikal. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mengamati,
mengkaji, menganalisis serta mendeskripsikan pengelolaan pelatihan in house
jurnalistik untuk meningkatkan kompetensi karyawan humas studi tentang
kompetensi jurnalistik kerjasama PT. Pertamina EP Asset 5 dengan TEMPO
Insitute. Peneliti menggunakan teori-teori: pendidikan luar sekolah, pelatihan,
pengelolaan pelatihan, model pelatihan, dan kompetensi jurnalistik. Penelitian
ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi deskriptif. Adapun teknik
pengumpulan data yang digunakan ialah teknik wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Subyek penelitian terdiri dari dua peserta pelatihan,
penyelenggara pelatihan yang terdiri dari pengelola dan fasilitator pelatihan,
panitia penyelenggara PT.Pertamina EP serta satu sumber belajar. Temuan hasil
penelitian terhadap pengelolaan in house training jurnalistik untuk
meningkatkan kompetensi peserta pelatihan antara lain: (1) perencanaan
pelatihan dilakukan pengelola TEMPO Insitute dengan melakukan koordinasi dengan
PT. Pertamina EP Asset 5, tidak melibatkan peserta pelatihan secara langsung
dalam identifikasi kebutuhan pelatihan, penyusunan program pelatihan dilakukan
oleh TEMPO Insitue dengan berkordinasi dengan panitia PT.Pertamina EP Asset 5. (2)
pelaksanaan pelatihan berlangsung selama tiga hari dua malam di Discovery Hotel
and Convetion Ancol, Jakarta, dengan menggunakan pendekatan andragogy dan
sistem kompetisi serta menggunakan metode pembelajaran kelompok. Pelaksanaan
pembelajaran terdiri atas empat tahapan yaitu; pengalaman konkret, refleksi
observasi, presentasi penugasan dan evaluasi dari mentor. (3) evaluasi
dilakukan setelah penugasan dengan cara mentor memberikan evaluasi sekaligus
penilaian dengan memberikan poin kepada masing-masing kompartemen, dan setelah
pelatihan berlangsung dengan memberikan kuesioner yang telah disediakan oleh
TEMPO Insitute. (4) hasil pelatihan terhadap peningkatan kompetensi peserta
terlihat pada aktivitas penugasan, presentasi penugasan serta hasil tulisan feature
dan forografi peserta pelatihan. Kesimpulan yang dapat disampaikan adalah
peningkatan kompetensi jurnalistik karyawan humas melalui pengelolaan in house
training jurnalistik dari aspek perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan hasil
mengutamakan kebutuhan yang disampaikan oleh pihak perusahaan serta dengan
menghadirkan peserta yang memiliki kebutuhan dan latar belakang yang sama. Hal
ini yang menjadi titik poin dalam pengelolaan in house training. Pengelolaan
yang dilakukan TEMPO Insitute dapat dijadikan contoh dan dikembangkan menjadi
salah satu bentuk pengelolaan in house training.
Penulis: ANI SAFITRI
Kode Jurnal: jppendidikandd161862