POTENSI TAUCO SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL

ABSTRAK: Kesadaran akan besarnya hubungan antara makanan dan kemungkinan timbulnya penyakit, telah mengubah pandangan bahwa makanan bukan sekedar untuk mengenyangkan, tetapi juga untuk kesehatan. Makanan hasil fermentasi yang bahan baku utamanya kedelai cukup banyak di Indonesia dan salah satu pengolahan kedelai melalui proses fermentasi adalah produk yang dikenal sebagai tauco. Tauco tidak digunakan secara langsung, tetapi sebagai bumbu ataupun sebagai penyedap rasa. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis kadar nutrisi dan menguji aktivitas antioksidan yang terkandung dalam tauco. Tahap-tahap yang dilakukan dalam penelitian ini, diantaranya proses pembuatan tauco, penentuan kadar nutrisi pada tauco, meliputi kadar protein dengan metode Kjeldahl, kadar lemak dengan metode Soxhlet, kadar air dengan metode Gravimetri, kadar abu dengan metode Gravimetri, kadar karbohidrat dengan metode by difference dan pengujian aktivitas antioksidan dengan metode DPPH. Tauco dengan kadar protein dan lemak yang terbaik terdapat pada perlakuan larutan garam natrium klorida 20% (b/v) berturut-turut sebesar 33,19 dan 18,37%. Aktivitas antioksidan yang tinggi dalam menginhibisi radikal bebas yaitu dengan nilai IC50 2,96 ppm pada fraksi air yang terdapat dalam tauco larutan garam natrium klorida 10%. Dengan kandungan gizi yang tinggi, tauco berpotensi sebagai pangan fungsional.
KATA KUNCI: Tauco; pangan fungsional; fermentasi; Kjehdal; Soxhlet
Penulis: Sadiah Djajasoepena, Giana Suci Korinna, Saadah Diana Rachman, Uji Pratomo
Kode Jurnal: jpkimiadd140905

Artikel Terkait :