Regenerasi In Vitro Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.)
Abstract: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh zat pengatur tumbuh yang ditambahkan pada
media terhadap induksi kalus dan regenerasi tanaman bawang merah (Allium
ascalonicum L.) secara in vitro. Kalus diinduksi dari eksplan cakram /basal
stem menggunakan media Murashige dan Skoog (MS) dengan penambahan 2,4-D
konsentrasi 1, 2, 3 dan 4 mg/L. Kalus dikultur pada media MS dengan penambahan
NAA 0,1 mg/L dan beberapa konsentrasi
kinetin (2, 3 dan 5 mg/L) untuk induksi tunas. Tunas disubkultur pada
media MS + IBA 2 mg/L untuk membentuk plantlet. Penambahan 2,4-D pada media
kultur mampu menginduksi pembentukan kalus pada eksplan, tetapi konsentrasi
2,4-D yang tinggi pada media menghambat pembentukan dan pertumbuhan kalus serta
menyebabkan terjadi pencoklatan pada eksplan. Penambahan kinetin yang
dikombinasikan dengan NAA pada medium mampu menginduksi tunas bawang merah dari
eksplan kalus. Peningkatan konsentrasi kinetin berpengaruh terhadap jumlah
tunas yang terbentuk pada kalus. Konsentrasi kinetin 2 mg/L mampu menghasilkan
tunas lebih banyak dibandingkan dengan kinetin pada konsentrasi yang lebih
tinggi (3 dan 5 mg/L). Plantlet bawang merah diperoleh setelah tunas
disubkultur pada media yang mengandung IBA 2mg/L, akar mulai muncul setelah 6-8
minggu kultur.
Penulis: Alfian Dwi Kurniawan,
Wahyu Widoretno
Kode Jurnal: jpbiologidd160633