RESPON BEBERAPA VARIETAS BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.) TERHADAP BERBAGAI DOSIS FUNGI MIKORIZA ARBUSKULAR PADA ULTISOL

Abstrak: Produksi bawang merah di Indonesia masih tergolong rendah berkisar antara 4.4-12.6 ton ha-1 sedang potensi hasil yang dapat dicapai 16 ton ha-1. Salah satu penyebab rendahnya produksi bawang merah adalah pemilihan varietas yang kurang tepat dan rendahnya mutu umbi yang digunakansebagai bibit. Pada kegiatan ini telah dilakukan pengujian berbagai dosis Fungi mikoriza arbuskularterhadap respon beberapa varietas bawang merah pada Ultisol. Tujuan penelitian untuk memperolehdosis yang terbaik dan kombinasi dosis FMA dan varietas bawang merah yang terbaik dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil panen umbi di dataran rendah. Percobaan dilakukan dalam pola faktorial 3 x 4 yang dirancang menurut Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 ulangan. Faktorpertama adalah dosis FMA multispora (C) yang terdiri dari 4 taraf yaitu : C0= kontrol; C1=10 g polibag-1 ; C2=20 g polibag-1; C3=30 g polibag-1 dan faktor kedua adalah varietas bawang merah (V) dengan 3 taraf yaitu V1=Bima;V2=Kuning dan V3= varietas Bangkok. Setiap petak percobaan berukuran 80x110 cm dengan jarak antar plot dalam setiap satuan percobaan 10x10 cm sehingga diperoleh 12 polibagtanaman dalam satu plot. Parameter pengamatan diantaranya Laju asimilasi bersih (LAB), laju tumbuhrelatif (LTR) pada umur 14-21 hst dan bobot kering panen. Aplikasi FMA akan mempengaruhi LAB dan LTR ketiga varietas tanaman bawang merah. LAB ketiga varietas bawang merah dengan dosis 10-20 g polibag-1 menunjukkan respon yang tidak berbeda nyata, pada dosis yang lebih tinggi (30 g polibag-1)justru LAB menurun. Aplikasi FMA pada ketiga varietas menyebabkan LTR yang berbeda nyata dengan kontrol. Peningkatan dosis 10 g hingga 20 g menunjukkan LTR yang tidak berbeda nyata padavarietas Bima Brebes, sedang pada varietas Kuning pemberian dosis 10 g – 30 g LTR tidak berbeda  nyata, sebaliknya peningkan dosis dari 20 g hingga 30 g polibag-1 pada Bima Brebes menyebabkanpenurunan LTR. Varietas Bangkok memiliki respon yang terbaik terhadap FMA dengan dosis 10 gpolibag-1dengan produksi umbi 98.88 g setara dengan 15.82 ton ha-1( populasi 160.000 tanaman ha-1).
Kata kunci: bawang merah, Fungi mikoriza arbuskular, multispora, LAB, LTR, produksi
Penulis: Nurmajdi
Kode Jurnal: jpbiologidd160357

Artikel Terkait :