STATUS TROFIK DANAU RAWAPENING DAN SOLUSI PENGELOLAANNYA
ABSTRACT: Eutrofikasi adalah
pengkayaan perairan oleh unsur hara, khususnya nitrogen dan fosfor sehingga
mengakibatkan pertumbuhan tidak terkontrol dari tumbuhan air. Berdasarkan
kandungan unsur haranya, maka perairan dapat dikategorikan menjadi oligotrofik,
mesotrofik dan eutrofik. Danau Rawapening menerima inlet dari 16 sungai dan
hanya memiliki 1 outlet, menyebabkan akumulasi materi yang cukup tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji status trofik Danau Rawapening,
sehingga dapat menjadi landasan dalam upaya pengembangan pengelolaannya.
Pengambilan sampel air dilakukan pada Februari 2008 pada 7 titik untuk analisis
fitoplankton dan kandungan total nitrogen, fosfor, silikon, potasium, kalsium
dan mangaan. Pengukuran temperatur, DO, pH, kekeruhan, konduktivitas,
turbiditas dilakukan secara in-situ. Pengambilan sampel air untuk analisis BOD
dilakukan menggunakan 2 botol gelap 300mL, botol pertama diukur DO0, botol ke-2
diinkubasi selama 5 hari kemudian dihitung DO5.. Penghitungan kandungan
klorofil menggunakan metode spektrofotometri. Berdasarkan kandungan
klorofilnya, maka dapat dihitung nilai produktivitas primer. Berdasarkan
kandungan Total Fosfor Danau Rawa Pening dalam kondisi mesotropik, tapi
berdasarkan kandungan Total Nitrogen dankecerahan perairan yang kurang dari 2
meter termasuk dalam kondisi eutrofik. Hal ini ditunjukkan oleh dominannya
Aulacoseira granulata dan Melosira varians. Kualitas air seperti pH, DO,
kecerahan, kandungan logam berat mengalami degradasi dan cenderung melebihi
ambang batas Baku Mutu Lingkungan. Ekoteknologi merupakan pendekatan yang dapat
diimplementasikan di Danau Rawapening, menjadikan eceng gondok sebagai sabuk
hijau, dan pembuatan preimpoundment di hilir inlet sebelum masuk ke danau.
Penulis: Tri Retnaningsih
Soeprobowati, Sri Widodo Agung Suedy
Kode Jurnal: jpmatematikadd100068