TEKNOLOGI PENURUNAN KADAR Fe AIR SAWAH PASANG SURUT MELALUI PENGGUNAAN BIOFILTER PURUN TIKUS (Eleocharis dulcis)

ABSTRAK: Pengelolaan air di lahan sulfat masam dapat meningkatkan produktivitas lahan dan tanaman, tetapi pencucian unsur meracun ke saluran drainase memberikan dampak negatif terhadap lingkungan. Salah satu pendekatan yang ditempuh untuk meningkatkan kualitas air adalah dengan menyaring atau menyerap unsur meracun tersebut. Gulma purun tikus (Eleocharis dulcis)) dapat digunakan sebagai biofilter untuk meningkatkan kualitas air. Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan teknologi biofilter (purun tikus) untuk menurunkan kadar Fe, SO4 dan meningkatkan pH air. Penelitian dilaksanakan di rumah kaca Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Perlakuan disusun dalam Rancangan Acak Kelompok Faktorial dengan 3 ulangan. Sebagai Faktor I adalah kerapatan biofilter terdiri dari : 1) 25%, 2) 50%, dan 3) 100%, dan faktor II adalah lama kontak air dengan biofilter terdiri dari : 1). 12 jam, 2) 24 jam, dan 3) 36 jam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kerapatan purun tikus 50% pada percobaan rumah kaca dapat menurunkan konsentrasi Fe air sebesar 76,5%.
Kata kunci: biofilter , purun tikus, kadar Fe air, tanah sulfat masam
Penulis: Ani Susilawati dan Linda Indrayati
Kode Jurnal: jpbiologidd160611

Artikel Terkait :