Variasi Kualitas Perairan dan Persepsi Masyarakat terhadap Pengelolaannya di Wana Wisata Rawa Bayu, Kabupaten Banyuwangi
Abstract: Air merupakan sumber
daya yang tidak bisa lepas dari makhluk hidup, sehingga ekosistem perairan
perlu dilestarikan. Pelestarian meliputi tumbuhan riparian, sempadan, badan dan
kualitas air, termasuk pemanfaatannya oleh masyarakat. Tujuan dari penelitian ini
adalah menentukan variasi kualitas beberapa sumber air dan salurannya di Rawa
Bayu berdasarkan sifat fisika-kimia dan tumbuhan riparian, menggambarkan peta
kualitas air (berdasarkan fisika-kimia dan tumbuhan riparian) dan peta
penggunaan air di perairan Rawa Bayu, mendeskripsikan tumbuhan riparian dominan
di perairan Rawa Bayu, dan menggali persepsi masyarakat terhadap pemanfaatan
dan pengelolaan perairan Rawa Bayu. Metode yang digunakan adalah: pengukuran
sifat fisika-kimia dan pengamatan tumbuhan riparian pada tujuh stasiun, yaitu
Sumber Taman Kaputren, Sumber Dewi Gangga, Sumber Kamulyan, Telaga Rawa Bayu,
sungai outlet Telaga Rawa Bayu, dan
sungai di pemukiman serta kamar mandi. Tumbuhan riparian yang dominan kemudian
dideskripsikan dan dilakukan pengukuran morfometri. Survei sosial terkait
persepsi masyarakat dilakukan melalui wawancara terhadap pengelola, warga, dan
pengunjung terhadap pengelolaan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa air Telaga Rawa Bayu memenuhi standar kualitas air minum berdasarkan
nilai DO, pH, temperatur, konduktivitas, dan turbiditas. Air Sumber Taman
Kaputren, Sumber Dewi Gangga, sungai outlet Telaga Rawa Bayu, dan sungai di
pemukiman tidak memenuhi standar kualitas air minum pada nilai DO. Air Sumber
Kamulyan tidak memenuhi standar kualitas pH dan DO, sedangkan air kamar mandi
pada turbiditas dan DO. Sumber Taman Kaputren, Sumber Dewi Gangga, Sumber
Kamulyan, dan Telaga Rawa Bayu cenderung memiliki kualitas vegetasi riparian
QBR yang lebih rendah dibandingkan sungai outlet Telaga Rawa Bayu dan sungai di
pemukiman. Tumbuhan riparian dengan INP tertinggi pada kategori perdu adalah
bambu Gigantochloa sp. dan kecubung Brugmansia candida, kategori ground cover
adalah paku Athyrium sp. dan tanaman hias eksotik Dieffenbachia seguine.
Masyarakat mengetahui tentang adanya peraturan pengelolaan dan pemanfaatan air,
ikut menjaga adanya tumbuhan riparian di pinggir sungai, namun masih ada yang
membuang sampah ke dekat badan air.
Kata kunci: kualitas air,
persepsi masyarakat, Rawa Bayu, sumber air dan salurannya, tumbuhan riparian
Penulis: Aksita Ayunareswara,
Retno Dewi Khinanty, Silvy Armydiyanti Pradana, Endang Arisoesilaningsih
Kode Jurnal: jpbiologidd160645