DARI MUKJIZAT KE KEMISKINAN ABSOLUT: PERLAWANAN PETANI DI RIAU MASA ORDE BARU DAN REFORMASI 1970-2010
Abstract: Tujuan penelitian
ini adalah untuk mempelajari kebijakan ekonomi ketidakadilan. Hal ini terlihat
diperlukan untuk kebijakan alternatif yang menguntungkan petani. Penelitian ini
menemukan bahwa kehidupan para petani miskin sangat kehilangan tanah mereka,
bidang, hutan dan hutan telah diraih oleh negara dan kapitalis. Setelah tanah
menyambar, mereka melayani sebagai budak dan menerima upah kecil yang hanya
cukup untuk bertahan hidup. Selama musim kemarau, budak tersebut diberitahu
untuk membakar lahan. Jika tertangkap, biaya jatuh pada mereka. "Api yang
dilakukan oleh orang-orang dari Badarai, yang dilakukan dengan perladangan
berpindah," tulis media massa, yang merupakan corong kapitalis. Jika
tertangkap, mereka ditinggalkan. Tanpa dosa, pemilik bisnis menyuruh hamba lain
kembali untuk membakar hutan untuk membuka lahan. Frase yang tepat menurut Paus
Francis, kapitalis adalah kotoran iblis. Namun, petani melawan. Gaya perlawanan
seperti angin di laut lepas. Sesekali semilir, beriak di waktu lainnya.
Kadang-kadang seperti badai yang menghancurkan. Gelombang resistensi datang
tujuan memulihkan tanah mereka dirampok. Karena perampokan, perbudakan dan
pembakaran bahwa mereka telah melakukan, bisa negara dan kapitalis
dikategorikan sebagai teroris? Dalam konteks ini, tulisan ini mencoba untuk
memberikan perspektif baru tentang negara dan kapitalis sebagai teroris.
Penulis: Zaiyardam, Lindayanti
Kode Jurnal: jpsejarahdd170024