DINAMIKA INDUSTRI PESAWAT TERBANG INDONESIA TAHUN 1966 - 1998
Abstrak: Wilayah Indonesia
yang terdiri dari kepulauan yang terpisah-pisah di setiap wilayahnya menjadikan
negara ini memiliki akses yang sulit dijangkau dengan transportasi darat maupun
laut. Pendirian industri pesawat terbang dinilai sebagai bentuk usaha yang konkret
untuk menanggulangi masalah tersebut. Gagasan pendirian tersebut dicetuskan
oleh Nurtanio Pringgoadisuryo seorang teknisi Angkatan Udara Republik Indonesia
(AURI) yang kemudian ditindaklanjuti dengan dibentuknya Lembaga Persiapan
Industri Penerbangan (LAPIP) pada 1961. Menginjak tahun 1966 nama LAPIP diubah
menjadi LIPNUR (Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio) untuk menghormati
Nurtanio yang gugur ketika uji terbang di Bandung. Industri pesawat terbang di
Indonesia mulai bangkit pada 5 April 1976. Pemerintah meleburkan antara divisi
ATTP (Advanced Technology dan Teknologi Penerbangan) milik Pertamina dengan
LIPNUR yang kemudian dinamakan dengan IPTN (Industri Pesawat Terbang
Nurtanio).Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) bagaimana latar belakang
pendirian industri pesawat terbang di Indonesia ? (2) bagaimanakah industri
pesawat terbang tahun 1966-1998 di Indonesia? (3) apa saja dinamika yang
terjadi dalam industri pesawat terbang Indonesia tahun 1966 – 1998?. Metode
penelitian menggunakan pendekatan sejarah (historical approach) meliputi empat
tahapan proses yakni heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Sumber
yang diperoleh didapatkan dari artikel dan koran yang berkaitan dengan industri
pesawat terbang tahun 1966-1998, serta mendapatkan dari PT. Dirgantara.
Interpretasi mendapatkan fakta bahwa industri pesawat terbang di Indonesia
berawal dari LIPNUR.Industri pesawat terbang di Indonesia pertama kali di gagas
oleh teknisi Angkatan Udara Republik Indonesia yaitu Nurtanio yang kemudian
didirikanlah Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP). Nurtanio tidak
ingin tergesa-gesa dalam hal mendirikan industri penerbangan, sehingga di
bentuklah lembaga persiapannya dulu untuk mengakomodir fasilitas, peralatan,
bahan, dan SDM. Pada tahun 1966 dunia penerbangan Indonesia mendapat kabar duka
yaitu meninggalnya Nurtanio ketika mengalami kecelakaan di Bandung pada saat
melakukan test flight. Untuk menghormati jasa dan dedikasinya dalam dunia
penerbangan di Indonesia Nurtanio ditingkatkan pangkatnya menjadi Laksamana
Muda Udara dan nama LAPIP pun diubah menjadi LIPNUR yaitu Lembaga Industri
Penerbangan Nurtanio.Banyak sekali kondisi pasang surutnya dalam dunia industri
pesawat terbang di Indonesia sejak dari yang masih berupa bengkel menjadi sebuah
industri. Diantaranya adalah politisasi industri pesawat yang dilakukan oleh
pemerintah untuk menembus blokade Inggris. Keikutsertaan dalam Indonesia Air
Show dan kolapsnya IPTN akibat hutang pada IMF.
Penulis: AGENG DWI PRASTYAWAN
Kode Jurnal: jpsejarahdd170086