Identifikasi Tingkat Aktivitas Gunung Guntur Periode Oktober -November 2015 Berdasarkan Analisis Spektral Dan Sebaran Hiposenter - Episenter Gempa Vulkanik
Abstract: Kompleks Gunung
Guntur (G.Guntur) merupakan salah satu gunung api aktif yang terletak di
Kabupaten Garut, Jawa Barat. Kompleks ini terdiri atas beberapa kerucut, salah
satunya yaitu Gunung Masigit (2249m) yang merupakan kerucut tertinggi. Sampai
pada tahun ini masih terekam aktivitas kegempaan dibawah G.Guntur, sehingga
dilakukan pemantauan secara kontinyu di pos PGA untuk mengetahui aktivitas
G.Guntur. Metode pemantauan seismik saat ini merupakan metode pemantauan yang
dominan digunakan dalam pemantauan gunung api. Maka dari itu dilakukan
penelitian terhadap kegempaan pada G.Guntur periode Oktober sampai November
2015, berdasarkan analisis spektral dan analisis sebaran hiposenter-episenter.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tipe gempa, sebaran hiposenter-episenter
dan tingkat aktivitas kegempaan G.Guntur. Sinyal gempa diperoleh dari 5 stasiun
yaitu stasiun Citiis, Masigit, Sodong, Legokpulus, dan stasiun Kabuyutan.
Melalui parameter hiposenter-episenter serta kandungan frekuensi dan jumlah
event gempa yang digunakan dalam upaya memonitoring gunungapi untuk mengetahui
aktivitas gunungapi. Analisis spektral didapatkan nilai frekuensi cut off dari
gempa vulkanik untuk mengidentifikasi penyebab aktivitas gempa tersebut.
Analisis hiposenter serta episenter
dilakukan untuk mengetahui tipe gempa dan juga sebaran
hiposenter-episenternya. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap analisis tingkat aktivitas kegempaan G.Guntur hasil yang diperoleh
yaitu seismisitas kegempaan pada G.Guntur masih di dominasi oleh gempa Vulkanik
Dangkal dan Vulkanik Dalam. Tingkat aktivitas G.Guntur yang teridentifikasi
ditandai dengan terjadinya peningkatan jumlah event dibawah 4 kali dalam sehari
yang diakibatkan oleh migrasi magma, dan
pendangkalan gempa vulkanik dari periode Oktober ke November, secara
umum aktivitas gempa vulkanik
G.Guntur ini tidak memicu perubahan
signifikan dan tergolong aktivitas yang
normal. Sehingga untuk status level bahaya G.Guntur masih berada pada level 1
(normal).
Penulis: Ria Sulistiawan,
Nanang Dwi Ardi, Hetty Triastuty
Kode Jurnal: jpfisikadd160370