IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN EKSTRAKURIKULER BAHASA INGGRIS DI SD NEGERI TIMURAN KOTA YOGYAKARTA
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran
Ekstrakurikuler Bahasa Inggris (EBI) di SD Negeri Timuran Kota Yogyakarta.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek utama
penelitian ini adalah Guru EBI. Subjek penelitian kepala sekolah, siswa, dan
orang tua. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara,
dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif
dariMiles dan Huberman yang mencakup data reduction, data display, dan
conclusion drawing and verifying. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1)
perencanaan pembelajaran EBI sesuai dengan Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014;
(2) perencanaan pembelajaran EBI hanya melibatkan pihak internal sekolah; (3) penyusunan
RPP berpedoman pada silabus KTSP; (4) terdapat ketidaksesuaian pada prinsip
keterkaitan dan keterpaduan serta penerapan teknologi informasi dan komunikasi,
komponen kompetensi inti, pendekatan saintifik, dan penilaian; (5) penyusunan
RPP secara implisit telah mengandung pendekatan saintifik dan keterampilan
berbahasa; dan (6) kendala yang muncul adalah terdapat perbedaanpenyusunan
materi dengan silabus. Pelaksanaan pembelajaran EBI mencakup: (1) kegiatan
pendahuluan pembelajaran telah dilaksanakan meskipun belum utuh dan menyeluruh;
(2) kegiatan inti telah mencakup penerapan pendekatan saintifik dan mendorong
keterampilan berbahasa meskipun belum utuh dan menyeluruh, tidak melaksanakan
pembelajaran tematik integratif, menggunakan metode, media, dan sumber belajar yang
sesuai meskipun belum memanfaatkan potensi Kampung Turis, serta mendorong partisipasi
aktif siswa; dan (3) kegiatan penutup telah dilaksanakan meskipun belum utuh
dan menyeluruh. dan (4) kendala yang muncul adalah kurangnya manajemen kelas
dan waktu serta keterlambatan penyediaan sumber belajar. Penilaian pembelajaran
EBI mencakup (1) penilaian pembelajaran EBI di kelas rendah sesuai dengan
indikator pembelajaran, sedangkan di kelas tinggi belum sesuai dengan indikator
pembelajaran; (2) guru menggunakan penilaian autentik aspek pengetahuan yaitu mengunakan
tes tertulis, tes lisan, dan penugasan yang akan dikonversi ke dalam rapor
berbentuk penilaian kualitatif; dan (3) kendala yang muncul adalah guru
kesulitan dalam melakukan penilaian proses.
Penulis: Ardita Markhatus
Solekhah
Kode Jurnal: jppaudsddd151939