MENGEMBANGKAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI PADA MATA PELAJARAN SEJARAH SMA
Abstrak: Salah satu
permasalahan pembelajaran sejarah adalah ketiadaan keberanian dalam mengembangkan
pembelajaran dan penilaian berpikir tingkat tinggi. Hal ini berdampak dari pembelajaran
sejarah yang dilaksanakan secara konvensional. Guru menjadi titik sentral
(teacher centered) dalam pembelajaran dengan gaya bertutur, bercerita atau
ceramah, dan penilaian hasil belajar yang hanya menuntut perilaku “ingatan”
yang cenderung teroritis dan tidak bersifat kontekstual. Untuk memecahkan
permasalahan tersebut, guru sejarah merupakan salah satu komponen penting yang
langsung berhadapan dengan peserta didik dalam proses pembelajaran. Maka,
sebagai guru sejarah dalam melaksanakan pembelajaran sebaiknya mengacu pada paradigma
baru dalam pembelajaran kontruktivisme yang berorientasi dari pembelajaran yang
berpusat pada guru (teacher centered) beralih ke peserta didik (student
centered) sehingga mampu memberikan ruang gerak kepada peserta untuk
meningkatkan kemampuan menalar, berpikir kritis, logis, dan menumbuhkan
kreativitas berpikir peserta didik. Guru sejarah juga sebaiknya mampu
melaksanakan penilaian berpikir tingkat tinggi sesuai dengan tuntutan
Kompetensi Dasar (KD) yang level kognitifnya berpikir tingkat tinggi.
Penulis: Pi’i
Kode Jurnal: jpsejarahdd160223