MUSEUM BENTENG VAN DEN BOSCH (BENTENG PENDEM) DI KELURAHAN PELEM KECAMATAN NGAWI KABUPATEN NGAWI (LATAR BELAKANG SEJARAH, NILAI, DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH)
Abstrak: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui latar belakang sejarah Benteng Van Den Bosch (Benteng
Pendem) dan nilai-nilai sejarah yang bisa diwariskan kepada masyarakat sebagai sumber
belajar sejarah. Lokasi penelitian ini di Benteng Van Den Bosch (Benteng
Pendem) dan sekitarnya Kelurahan Pelem Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi. Jenis
penelitian ini adalah deskriptif kualitatif menggunakan pendekatan induktif.
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sumber data primer dan
sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara,
observasi, dan dokumentasi. Validasi yang digunakan untuk menguji kebenaran dan
keabsahan data menggunakan trianggulasi sumber. Analisis data menggunakan
analisis model interaktif miles dan huberman.
Hasil penelitian diperoleh yaitu Benteng Van Den Bosch merupakan salah
satu jejak peninggalan Kolonialisme Belanda di Kabupaten Ngawi. Benteng Van Den
Bosch dibangun pada tahun 1839-1845 dibawah pimpinan Gubernur Jendral Van Den
Bosch pada waktu menjajah daerah Ngawi. Benteng Van Den Bosch sering disebut
Benteng Pendem. Hal ini dikarenakan bangunan Benteng Van Den Bosch dikelilingi
gundukan tanah yang tingginya hampir menutupi bangunan. Benteng Van Den Bosch
dibangun dengan tujuan untuk menguasai jalur transportasi air Bengawan Solo dan
Bengawan Madiun, serta untuk menghambat serangan lanjutan dari perang
Diponegoro. Setelah Indonesia merdeka Benteng Van Den Bosch ditempati dan
dikelola oleh satuan Yon Armed Kostrad 12 Ngawi sampai saat ini. Benteng Van
Den Bosch mulai tahun 2011 dijadikan sebagai tempat wisata edukasi di Kabupaten
Ngawi.Keberadaan Benteng Van Den Bosch mempunyai nilai-nilai luhur yang harus
diwariskan kepada generasi muda. Nilai-nilai yang terkandung di dalam Benteng
Van Den Bosch seperti nasionalisme, patriotisme, cinta tanah kelahiran,
semangat jiwa berjuang, dan pantang menyerah. Nilai-nilai tersebut dapat
dijabarkan ke dalam silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP),
sehingga memiliki potensi menjadi sumber belajar sejarah. Penerapannya dengan
mengajak peserta didik berkunjung dan melakukan kegiatan observasi di Benteng
Van Den Bosch tentang peninggalan-peninggalan bangsa Belanda di Indonesia.
Penulis: Ainur Rosikin
Kode Jurnal: jpsejarahdd160173