PAGUYUBAN BATIK SEKAR NITIK KEMBANGSONGO, DESA TRIMULYO, BANTUL TAHUN 2000-2015 : TINJAUAN SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA
Abstract: Kembangsongo
merupakan salah satu pusat pengrajin batik tulis yang terletak di desa
Trimulyo, kecamatan Jetis, kabupaten Bantul. Kembangsongo dikenal sebagai pusat
batik dengan ciri khas motif nitik. Nitik merupakan motif yang terdiri dari
unsur titik-titik besar dan kecil membentuk suatu pola geometris, bentuk-bentuk
bunga, daun, sulur, dan garis-garis panjang. Perkembangan industri batik telah
mengalami pasang surut khususnya industri lokal seperti yang ada di dusun
Kembangsongo desa Trimulyo Bantul. Sampai saat ini pengrajin batik di
Kembangsongo masih banyak dijumpai. Dalam usaha melestarikan batik tulis khas
Kembangsongo dibentuklah sebuah paguyuban batik di Kembangsongo yang dikenal
dengan nama Paguyuban Batik Sekar Nitik.
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah dalam peneltian ini
adalah : (1) Apa latar belakang pendirian paguyuban batik sekar nitik di dusun
Kembangsongo?, (2) Bagaimana perkembangan seni kerajinan batik sekar nitik dari
tahun 2000 – 2015?, (3) Bagaimana usaha Paguyuban Batik Sekar Nitik Kembagsongo
dalam melestarikan seni kerajinan batik lokal? Metode yang digunakan dalam
penelitian Paguyuban Batik Sekar Nitik Kembangsongo desa Trimulyo Bantul 2000 –
2015 dalam tinjauan sejarah dan perkembangannya adalah metode penelitian sejarah
dengan empat tahapan, yaitu : (1) Heuristik (pengumpulan sumber), (2) kritik
sumber, (3) interpretasi : analisis dan sintesis, (3) historiografi
(penulisan).
Berdasarkan hasil analisis terhadap data dan sumber yang telah
didapatkan, hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan yang terjadi selama
tahun 2000-2015 pada batik tulis Kembangsongo dapat dilihat dalam dua periode.
Sebelum terbentuknya paguyuban batik sekar nitik para pengrajin batik di
Kembangsongo hanya menjadi buruh batik mentahan saja, setelah mereka melakukan
proses pemalaman pada kain, selanjutnya mereka menjual kepada pengepul. Setelah
paguyuban terbentuk pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki pengrajin batik
semakin luas dan banyak pengrajin batik yang meningkat baik dari produksi,
pemasaran, pendapatan serta para pengrajin batik semakin inovatif dalam
memenuhi kebutuhan pasar. Permasalahan yang dihadapi oleh paguyuban sampai saat
ini adalah dalam hal pemasaran, para pengelolah maupun anggota belum
memaksimalkan fasilitas yang telah ada untuk mengembangkan pemasaran produk
hasil paguyuban.
Penulis: NIKEN SARASWATI
Kode Jurnal: jpsejarahdd160149