PEMBUATAN BRIKET BIOARANG DARI CAMPURAN BATUBARA DAN BIOMASSA SEKAM PADI DAN ECENG GONDOK
Abstract: Salah satu sumber
energi alternatif yang dapat bersaing dengan energi konvensional adalah
biomassa yang mana dapat dijadikan sebagai bahan baku pembuatan briket
bioarang. Biomassa yang memiliki kadar selulosa tinggi dan dapat ditemukan
dalam jumlah besar diantaranya adalah
sekam padi dan eceng gondok. Sekam padi merupakan limbah atau hasil samping
dari proses penggilingan padi yang masih belum dimanfaatkan dengan optimal.
Sedangkan eceng gondok merupakan gulma yang tumbuh di seluruh permukaan air
dengan sangat cepat. Biomassa memiliki nilai kalori yang tidak terlalu tinggi,
sehingga dalam pemanfaatannya dapat dicampurkan dengan batubara untuk
meningkatkan kualitas biomassa tersebut. Metode pembuatan briket bioarang dari
campuran batubara dan biomassa sekam padi dan eceng gondok secara garis besar
melalui tahapan pembersihan, pengeringan, karbonisasi, pencampuran dan
pencetakan. Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah temperatur
karbonisasi dan komposisi campuran sekam padi, eceng gondok dan batubara.
Temperatur karbonisasi yang digunakan yaitu
300 oC, 350 oC, 400 oC, 450 oC dan
500 oC. Dari penelitian yang dilakukan, kondisi optimal dari temperatur
karbonisasi sekam padi dan eceng gondok pada 300 oC dan batubara pada 500 oC.
Sedangkan komposisi campuran bahan baku yang paling optimal sehingga dihasilkan
briket bioarang kualitas terbaik yaitu dengan komposisi 10% sekam padi : 50%
eceng gondok : 40% batubara, dimana nilai
kalor sebesar 5100 kal/gr, kadar air lembab 7,71%, kadar abu 15,28 %, kadar zat terbang 33,45%,
kadar karbon terkandung 43,56 % dan waktu penyalaan selama 8,1 menit.
Penulis: Muhammad Faizal,
Muhammad Saputra, Fernando Ario Zainal
Kode Jurnal: jpkimiadd150663