PENGARUH EKSTRAKSI TERHADAP EFEKTIVITAS SERBUK BIJI SEMANGKA (CURCUBITACEAE) DAN SERBUK BIJI ASEM (FABACEAE) SEBAGAI KOAGULAN ALAMI PENGGANTI TAWAS

Abstract: Koagulan alami adalah koagulan yang berasal dari tanaman biji yang mengandung protein polikationik sehingga dapat menetralisir partikel muatan dalam rantai koloid. Protein yang larut dalam air akan bermuatan positif, dan memiliki sifat polielektrolit yang sama dengan tawas. Penelitian ini menggunakan serbuk biji asem dan semangka sebagai koagulan alami, dengan membandingkan hasil filtrat per hari yang dimaserasi dengan n-heksan, etanol, tanpa maserasi serta residu hasil maserasi. Pengukuran tingkat kekeruhan dilakukan dengan menggunakan metode jar test. Sedangkan penurunan kekeruhan dilakukan dengan alat turbidimeter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kekeruhan (NTU) filtrat serbuk biji asem yang dimaserasi n-heksan terbaik di hari keenam dan yang dimaserasi etanol terbaik di hari pertama dengan NTU berurutan 72,16% dan 82,16%, sedangkan yang tanpa maserasi NTUnya 60,00%. Pada filtrat serbuk biji semangka yang dimaserasi n-heksan terbaik di hari ketiga dan yang dimaserasi etanol terbaik di hari kelima dengan NTU 69,75% dan 65,50%, sedangkan yang tanpa maserasi NTUnya 52,50%. Nilai tingkat kekeruhan dari residu serbuk biji asem yang dimaserasi dengan n-heksan dan etanol berturut-turut 70,16% dan 62,00%, sedangkan NTU dari residu biji semangka yang dimaserasi dengan n-heksan dan etanol menunjukkan hasil yang sama yaitu 60,00%. Dari hasil penelitian dapat dikatakan bahwa filtrat dari serbuk biji asem yang dimaserasi etanol paling baik sebagai koagulan alami pengganti tawas, dibandingkan filtrat serbuk biji semangka dan residunya.
Keywords: Tawas, koagulan, serbuk biji asem, serbuk biji semangka
Penulis: Yunita, Anak Agung Istri Agung Mayun Laksmiwati, Ni Komang Ariati
Kode Jurnal: jpkimiadd170031

Artikel Terkait :