PENGARUH KEDALAMAN DAN FREKUENSI EKSTRAKSI TANAH GAMBUT KALIMANTAN BARAT TERHADAP NILAI KEASAMAN ASAM HUMAT
Abstract: Tanah gambut
memiliki potensi yang cukup besar sehubungan dengan keberadaan asam humat yang
dikandungnya untuk berbagai aplikasi. Perolehan asam humat dari tanah gambut
ternyata dipengaruhi oleh kedalaman pengambilan tanah gambut yang menunjukkan
kematangan tanah gambut. Keasaman asam humat dipengaruhi oleh keberadaan gugus
karboksil dan gugus fenolik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
kedalaman tanah gambut terhadap rendemen asam humat dan pengaruh frekuensi
ekstraksi terhadap nilai keasaman asam humat. Asam humat diekstraksi dengan
pelarut basa (NaOH), terendapkan oleh penambahan asam (HCl), kemudian
dimurnikan dengan HCl:HF untuk selanjutnya dilakukan penentuan nilai keasaman.
Nilai keasaman asam humat ditentukan dengan metode titrasi potensiometri.
Rendemen asam humat pada kedalaman 10 cm dan 100 cm secara berturut-turut yakni
sebesar 5,91% dan1,83%. Nilai total keasaman, gugus karboksil dan gugus fenolik
dengan perlakuan frekuensi ekstraksi satu kali masing-masing adalah 500 cmol
kg-1, 260 cmol kg-1 dan 240 cmol kg-1, perlakuan frekuensi dua kali adalah 750
cmol kg-1, 570 cmol kg-1 dan 180 cmol kg-1 dan perlakuan frekuensi tiga kali
adalah 425 cmol kg-1, 170 cmol kg-1 dan 225 cmol kg-1. Dengan demikian, melalui
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rendemen asam humat dari kedalaman 10 cm
lebih banyak daripada asam humat dari kedalaman 100 cm. Selain itu, keasaman
asam humat dari frekuensi ekstraksi dua kali paling besar daripada asam humat
dengan frekuensi ekstraksi satu kali dan tiga kali.
Penulis: Reswanti Yuvitasari,
Lia Destiarti, Nurlina
Kode Jurnal: jpkimiadd170072