PENGARUH KOMPOSISI PEMBUATAN BIOBRIKET DARI CAMPURAN SERBUK GERGAJI, KULIT SINGKONG DAN BATUBARA TERHADAP NILAI PEMBAKARAN
Abstract: Penduduk Indonesia
setiap tahun mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Dengan meningkatnya
pertumbuhan tersebut, maka semakin banyak pula sumber energi yang digunakan.
Oleh karena itu, perlu ditemukannya energi alternatif baru untuk mengatasi hal
tersebut. Salah satunya yaitu dengan pemanfaatan campuran limbah kulit singkong
dan serbuk untuk membuat biobriket.Pada penelitian ini, biobriket dibuat dengan
pencampuran bahan baku antara Kulit Ubi Kayu dan Serbuk Gergaji dengan
komposisi : 90 KUK : 10 SG ; 85 KUK : 15 SG ; 80 KUK : 20 SG ; 75 KUK : 25 SG ;
70 KUK : 30 SG ; 30 KUK : 70 SG ; 25 KUK : 75 SG ; 20 KUK : 80 SG ; 15 KUK : 85
SG ; 10 KUK : 90 SG.Pencampuran biobriket menggunakan perekat tepung tapioka
sebanyak 10% dari berat biobriket dengan
temperatur karbonisasi untuk kulit ubi kayu sebesar 300oC dan untuk
serbuk gergaji sebesar 500oC. Berdasarkan hasil analisa biobriket didapatkan
semakin banyak komposisi bahan baku serbuk gergaji maka akan menghasilkan nilai
kalor yang tinggi. Kondisi optimum didapatkan pada sampel dengan komposisi 10
KUK : 90 SG dengan nilai kalor sebesar 5775 cal/gr.
Penulis: Rosdiana Moeksin, Adi
Kunchoro
Kode Jurnal: jpkimiadd150662