PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM HIDROKSIDA SAAT PRETREATMENT DAN WAKTU FERMENTASI TERHADAP KADAR BIOETANOL DARI DAUN NANAS
Abstract: Peningkatan konsumsi
BBM (Bahan Bakar Minyak) di Indonesia menyebabkan defisit dan harus dilakukan
impor untuk memenuhinya. Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)
menyebutkan pada tahun 2012 konsumsi BBM
Indonesia sebesar 1,25 juta barrel per hari, sementara produksinya hanya
sebesar 875 ribu barrel.Berdasarkan hal tersebut untuk mengurangi impor BBM,
pemerintah menghimbau agar memanfaatkan Bahan Bakar Nabati (BBN). Salah satu
jenis BBN adalah bioetanol. Pembuatan bioetanol generasi pertama kurang efektif
karena bahan bakunya juga berfungsi sebagai bahan pangan. Bioetanol generasi
kedua dibuat dari bahan lignoselulosa,
seperti daun nanas. Daun nanas merupakan
limbah dari hasil perkebunan nanas dan jumlahnya melimpah. Oleh karena itu,
penelitian ini memanfaatkan daun nanas sebagai bahan baku pembuatan bioetanol. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui pengaruh konsentrasi NaOH terhadap kadar lignin dan glukosa serta
pengaruh waktu fermentasi terhadap kadar bioetanol dari daun nanas. Pada
persiapan bahan baku, daun nanas
dijemur, dicacah dan dihaluskan. Pretreatment dilakukan dengan
delignifikasi serbuk daun nanas menggunakan NaOH (variasi konsentrasi 0,2 N ; 0,4 N ; 0,6 N ; dan 0,8 N). selanjutnya,
tahap hidrolisis menggunakan larutan Asam sulfat 2% (v/v). langkah terakhir
yaitu fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae dengan variasi waktu
fementasi 1, 2, 3, 4 dan 5 hari.
Bioetanol yang dihasilkan dari fermentasi dimurnikan dengan destilasi. Hasil
penelitian menunjukkan semakin besar konsentrasi NaOH semakin kecil kadar
lignin dan semakin besar kadar glukosa. Perlakuan delignifikasi 0,8 N NaOH dan
waktu fermentasi 3 hari menghasilkan bioetanol dengan kemurnian tertinggi yaitu
3,213 % (v/v).
Penulis: Novia ST.,MT, Gigih
Tejo Purboyo
Kode Jurnal: jpkimiadd150655