PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 5 MEDAN
ABSTRAK: Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui apakah keterampilan proses sains siswa dengan
menggunakan model pembelajaran inquiry training lebih baik daripada
keterampilan proses sains siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional
pada materi suhu dan kalor di kelas X semester II SMA Negeri 5 Medan. Jenis
penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X. Pengambilan
sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas
secara acak yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-2 sebagai
kelas kontrol. Kelas eksperimen dan kontrol berjumlah 32 orang. Sebelum diberi
perlakuan kedua kelas diberikan pretes. Hasil pretes diperoleh nilai rata-rata
kelas eksperimen 46,16 dan kelas kontrol 43,34. Data hasil pretes dengan
menggunakan uji t diperoleh kesamaan kemampuan awal siswa pada kedua kelas.
Selanjutnya kedua kelas diberi perlakuan yang berbeda yaitu kelas eksperimen
dengan model pembelajaran inquiry training dan kelas kontrol dengan
pembelajaran konvensional selama 3 kali pertemuan. Diakhir pertemuan dilakukan
postes sehingga diperoleh nilai rata-rata pada kelas eksperimen 74,46 dan kelas
kontrol 52,81. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan proses sains
pada kelas eksperimen dengan menggunakan pembelajaran inquiry training 23 orang
yang tuntas dan secara kelas tidak tuntas, sedangkan keterampilan proses sains
siswa dengan menggunakan pembelajaran konvensional hanya 2 orang yang tuntas
dan secara kelas tidak tuntas. Data postes kedua kelas yang telah diperoleh
dilakukan pengujian analisa data melalui uji t sehinggaada perbedaan akibat
pengaruh keterampilan proses sains siswa menggunakan model pembelajaran inquiry
training.
Penulis: Nita Pani, Ratelit
Tarigan
Kode Jurnal: jpfisikadd160278