PENGARUH RASIO PEREKAT DAMAR DAN UKURAN SERBUK ARANG PADA BIOBRIKET CANGKANG BIJI KARET DAN LDPE
Abstract: Penggunaan bahan bakar
fosil meningkat setiap tahunnya,mengharuskan untuk mecari sumber energi
alternatif sebagai langkah penghematan energi. Cangkang biji karet merupakan
limbah perkebunan, dan damar adalah produk hutan yang jumlahnya berlimpah di
Indonesia dan biasa digunakan di industri sebagai perekat. Pada penelitian ini
dilakukan pengembangan terhadap metode pembriketan yaitu pada proses pembuatan
perekat. Perekat yang digunakan adalah damar, tidak seperti perekat pada
umumnya yang dicampur air, pembuatan damar menjadi perekat briket dicampurkan
dengan kerosin. Pada proses pembriketan diberikan variasi perbedaan ukuran
serbuk arang 30 mesh : 50 mesh : 70 mesh dan rasio campuran bahan baku (arang
cangkang biji karet : perekat damar : LDPE) 85%:5%:10%, 80%:10%:10%, 75%:15%:10%
dengan berat total tiap sampel 100 gr. Didapatkan hasil dengan kualitas yang
optimal pada variabel ukuran serbuk arang 70 mesh dan rasio bahan baku
75%:15%:10% dengan nilai kalor 7343 kal/gr, kadar abu 4.13%, kadar volatile
matter 33.56%, kadar fixed carbon 56.18% dan kadar inherent moisture 6.13%.
Kadar inherent moisture terendah sebesar 5.85% didapatkan pada variabel ukuran
serbuk arang 30 mesh dengan rasio 75%:15%:10%.
Penulis: Selpiana ST.,MT,
Maman Setiawan, Ilham Rahmana
Kode Jurnal: jpkimiadd150660