PENGRAJIN ANYAMAN TIKAR SEUKEE DESA LUENG BIMBA KECAMATAN MEURAH DUA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 1990-2012

Abstract: Penelitian mengangkat masalah tentang produksi anyaman tikar dan pengaruh terhadap sosial ekonomi pengrajin anyaman. Yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan produksi anyaman tikar seukee (pandan) Desa Lueng Bimba Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya tahun 1990-2012, serta pengaruh terhadap kehidupan sosial ekonomi pengrajin anyaman tikar seukee (pandan)Desa Lueng Bimba Kecamatan Meurah Dua Kabupaten Pidie Jaya tahun 1990-2012.Penelitian inimenggunakanpendekatan kualitatifdenganjenis penelitian sejarah.Sumber diperoleh dari arsip dokumen desa dan informasi dari warga. Cara pengumpulan data dengan mengumpulkan data tentang produksi dan wawancara dengan warga Hasilpenelitianmenunjukkan bahwaluas lahan tanaman seukee yang hanya mencapai 15 Ha, tingkat produksi anyaman tikar seukee Desa Lueng Bimba meningkat drastis dari tahun ke tahun.Bagi masyarakat pengrajin yang membeli bahan baku pandan dari pengusaha pandan biasanya hanya membayar Rp. 200.000,- per hektarnya. Dalam 1 (satu) hektar pandan pengrajin biasanya sanggup membuat 10 sampai 15 lembar tikar pandan yang berukuran 3x3 meter yang dijual dengan harga Rp. 500.000,- sampai dengan Rp.600.000,- perlembar.Pendapatanmasyarakat Desa Lueng Bimba khususnya pengrajin anyaman tikar pandan adalah Rp. 2.400.000,- tiap bulannya. Tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Lueng Bimba mulai mencapai pada tahun 2006-2012 dengan pendapatan sebesar 36.000.00, - 43.200.00,- pertahunnya. Dengan meningkatnya pendapatan mereka mampu memenuhi kebutahan hidupnya dari hasil penjualan tikar tersebut.
Kata Kunci: Sosial, Ekonomi, Anyaman, Tikar Pandan
Penulis: Abdul Karim, Husaini, Zulfan
Kode Jurnal: jpsejarahdd160202

Artikel Terkait :