PERBANDINGAN JUMLAH SEKRESI SALIVA PENDERITA DAN BUKAN PENDERITA DIABETES MELITUS YANG MENGGUNAKAN GIGI TIRUAN LENGKAP DI BALAI PENGOBATAN GIGI DAN MULUT MUHAMMADIYAH TAHUN 2016
ABSTRAK: Diabetes Melitus
merupakan penyakit sistemik yang bersifat kronis yang ditandai dengan
meningkatnya konsentrasi kadar gula darah. Prevalensi DM di Amerika tahun 2012
adalah 9,3% dan di Indonesia berjumlah 8,4 juta orang dan diprediksi akan
meningkat tahun 2030 (WHO). DM mempunyai manifestasi dalam rongga mulut.Untuk
itu diperlukan pemakaian gigi tiruan agar dapat mengembalikan fungsi dari gigi
geligi yang goyang ataupun hilang.Saliva berperan penting pada gigi tiruan
karena berfungsi sebagai retensi dan juga mempunyai fungsi lubrikasi dan
pelumas yang akan berpengaruh terhadap retensi dari gigi tiruan.Tujuan:
Penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan sekresi saliva antara
penderita dan bukan penderita Diabetes Melitus yang menggunakan Gigi Tiruan
Lengkap di BPGM Makassar.Metode penelitian: Penelitian
inibersifatobservasianalitik menggunakan metode cross sectional.
Populasi penelitian adalah pasien pengguna Gigi Tiruan Lengkap di BPGM
Makasssar.Sampel ditentukan menurut kriteria inklusi dan ekslusi dalam
penelitian.Dimana peneliti memberikan masing- masing rangsangan mastikasi
kemudian menampung sekresi saliva yang dihasilkan dan dilakukan analisis data
untuk melihat perbandingan jumlah sekresi salivanya.Hasilpenelitian: Hasil
penelitianmenunjukkan, berdasarkan uji t tidak berpasangandiperoleh nilai p =
0,000<α(0,05)dengan demikian Haditerimayang berarti bahwa adanya perbandingan jumlah sekresi saliva
antara penderita dan bukan penderita DM yang menggunakan Gigi Tiruan Lengkap. Kesimpulan:
Adanya perbedaan bermakna dari jumlah sekresi saliva antara penderita dan bukan
penderita DM yang menggunakan Gigi Tiruan Lengkap di BPGM Makassar.
Penulis: Sitti Munawarah,
Syamsu Khaldun, Muhammad Iqbal
Kode Jurnal: spkedokteran170001

Artikel Terkait :
Sp Kedokteran 2017