POLITIK EFISIENSI ANGGARAN MANGKUNEGARA VI TAHUN 1911 - 1915
Abstrak: Mangkunegaran merupakan
salah satu akibat dari adanya gejolah politik kolonial pada abad ke-18.
Mangkunegaran sebagai wilayah Kasunanan Surakarta yang memiliki otonomi sendiri
menghadapi segala permasalahannya secara mandiri. Permasalahan yang terjadi
mengakibatkan adanya pembaharuan untuk memperbaiki segala aspek kehidupan
Mangkunegaran. Krisis ekonomi global pada pertengahan abad ke-19 mengakibatkan
Mangkunegaran terlibat hutang dan keuangan berada di amabng kehancuran. Sebagai
sosok yang yang bertanggung jawab, Mangkunegara VI memperbaiki keuangan dengan
melakukan efisiensi di segala bidang kehidupan Mangkunegaran. Berdasarkan latar
belakang yang telah tersebut di atas, rumusan masalah yang akan dibahas adalah
1) mengapa Mangkunegara VI melaksanakan politik efisiensi anggaran, 2)
bagaimana pelaksanaan politik efisiensi anggaran di dalam Kadipaten
Mangkunegaran, serta 3) bagaimana dampak politik efisiensi anggaran
Mangkunegara VI bagi kkehidupan kerabat dan rakyat. Penelitian ini merupakan
penelitian sejarah yang terdiri dari dari empat tahap.Pertama, tahap
pengumpulan sumber yang dilakukan di arsip dan perpustakaan Rekso Pustaka
Mangkunegaran. Tahap kedua melakukan kritik sumber untuk menghasilkan data yang
valid. Ketiga, dilakukan interprtasi untuk menghasilkan fakta. Tahap terakhir,
historiografi, melakukan penulisan kembali hasil dari interpretasi ke dalam
bentuk skripsi ini. Berdasarkan hasil analisis data menyatakan bahwa
Mangkunegara VI melakukan pembaharuan politik ekonomi dengan tujuan
memperbaikai keuangan Mangkunegaran. Politik efisiensi ini dilaksanakan dengan
memotong anggaran belanja Mangkunegaran dan pengurangan jumlah jumlah narapraja
yang kurang kompeten. Selain itu, dikeluarkan pula kebijakan pemisahan antara
anggaran Mangkunegaran dan perusahaan untuk menghindari pemborosan. Akibat
politik efisiensi ini Mangkunegaran mendapatkan kembali kekayannya, namun
kerabat enggan menghargai usaha dari Mangkunegara VI karena tidak dapat
merasakan kemewahan. Pelaksanaan politik ini awalnya memberikan dampak yang
kurang baik untuk rakyat, sebab Mangkunegara VI tidak memperhatikan rakyat,
hanya melakukan penghematan. Akhir pemerintahannya, taraf hidup rakyat mulai
membaik, kebutuhan serta sarana prasarana umum telah terpenuhi.
Penulis: APRILIA ALIFATUR R
Kode Jurnal: jpsejarahdd170075