STORYTELLING IN TEACHING VOCABULARY: an EFL Setting in Indonesian Primary School Context

Abstrak: Bahasa Inggris telah menjadi salah satu bahasa yang memegang peranan penting pada pergaulan tingkat global, baik didalam konteks personal maupun profesional. Di Indonesia, hal ini berpengaruh terhadap kebijakan diberlakukannya pembelajaran bahasa Inggris di tingkat sekolah dasar sejak tahun 1994. Akan tetapi, kebijakan memasukkan pelajaran bahasa Inggris pada kurikulum SD bukan tanpa masalah. Masalah yang sering dihadapi pada konteks tersebut diantaranya adalah ketersediaan guru bahasa Inggris SD yang berkualitas, yang dapat menjalankan pembelajaran bahasa Inggris sesuai dengan karakteristik siswa SD. Penggunaan metode bercerita (storytelling) dalam pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing telah direkomendasikan sebagai salah satu metode untuk membelajarkan vocabulary oleh para ahli di bidang English as a Second/Foreign Language (ESL/EFL). Brewster, Ellis dan Girard (2002) menyatakan bahwa penggunaan storytelling dapat memotivasi siswa SD untuk belajar bahasa asing, khususnya bahasa Inggris. Artikel ini membahas tentang penggunaan storytelling dalam membelajarkan vocabulary bagi siswa sekolah dasar, khususnya di kelas rendah dikaitkan dengan the four strands approach yang dicetuskan oleh Nation (2001). Selain itu artikel ini memuat pula contoh singkat kegiatan pembelajaran bahasa Inggris yang membelajarkan vocabulary pada siswa SD kelas 1 dengan mengadopsi cerita The Very Hungry Caterpillar karya Eric Carle.
Kata Kunci: storytelling, vocabulary, Primary School
Penulis: Winti Ananthia
Kode Jurnal: jppaudsddd110037

Artikel Terkait :