UANG DAN BUDAYA UTANG DI EKS-KARESIDENAN BESUKI DALAM LINTAS SEJARAH
Abstract: Penelitian ini
mengeksplorasi pandangan, pengetahuan,
dan keyakinan masyarakat Indonesia pada uang, utang, dan kredit. Penelitian ini
mencoba untuk menjelaskan bagaimana pergeseran konsepsi orang Jawa dan Madura
tentang uang dan utang dalam kehidupan ekonomi mereka, terutama (1)
Konsepsi-orang Madura dan Jawa pada uang dan budaya utang. (2) Bagaimana
perubahan konsepsi mereka dalam menggunakan uang dan budaya utang. (3) Apa
faktor untuk mengubah konsepsi mereka pada budaya utang. Penelitian ini
menggunakan metode sejarah. Bahan penelitian di sini termasuk sumber primer dan
sekunder. Koleksi utama sumber dengan observasi dan wawancara (teknik sejarah
lisan). sumber sekunder terdiri dari bahan diterbitkan, laporan penelitian, dan
koran, yang relevan dengan subjek yang sedang dipertimbangkan. Penelitian ini
menyimpulkan bahwa ada konsepsi yang sama di antara dua kelompok etnis pada
uang, dan utang budaya di bekas Karesidenan Besuki. Uang yang digunakan untuk
ekonomi, sosial, politik, dan agama. Ada untuk, peran aktif pemerintah sangat
penting untuk mengarahkan orang-orang untuk mengadopsi pola kredit formal hidup
dengan melibatkan tokoh-tokoh formal dan informal yang menonjol.
Penulis: Sri Ana Handayani
Kode Jurnal: jpsejarahdd160212