UPACARA ADAT MANTU KUCING DI DESA PURWOREJO KABUPATEN PACITAN (MAKNA SIMBOLIS DAN POTENSINYA SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN SEJARAH)

ABSTRACT: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskripsikan makna simbolis dan potensinya sebagai sumber pembelajaran sejarah, lokasi penelitian ini berada di Desa Purworejo Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan jenis deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan sumber data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara, observasi, dan dokumentasi /arsip. Validasi yang digunakan untuk menguji kebenaran data menggunakan trianggulasi sumber penelitian. Analisis data menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Dari penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa upacara adat mantu kucing di Desa Purworejo Kecamatan Pacitan Kabupaten Pacitan telah ada sejak tahun 1954. Tradisi tersebut masih tetap dijalankan ketika Desa Purworejo mengalami kemarau panjang. Keberadaan upacara adat mantu kucing tersebut memiliki makna simbolis ditinjau dari prosesi dan perlengkapan yang digunakannya, diantarannya bentuk mediasi atau cara menyampaikan doa meminta hujan, ungkapan rasa syukur atas nikmat Tuhan YME, pelestarian kebudayaan nenek moyang. Upacara adat mantu kucing memiliki sumber pembelajaran sejarah ditinjau dari pengetahuan yang diambil dari kegiatan tersebut disesuaikan materi pembelajaran sejarah SMP kelas VII semester genap yaitu Standar Kompetensi 5. Memahami perkembangan masyarakat sejak masa Hindu-Budha sampai sekarang, Sebab di dalamnya memiliki wawasan tentang sejarah wilayah dan terdapat peristiwa yang dialami suatu kelompok masyarakat pada daerah tertentu di masa lampau.
KEYWORDS: Adat Mantu Kucing; Simbolis; Sumber belajar Sejarah
Penulis: Trisna Sri Wardani, Soebijantoro
Kode Jurnal: jpsejarahdd170003

Artikel Terkait :