PENGARUH PENDEKATAN BEHAVIORISTIK DAN KONSTRUKTIVISTIK TERHADAP KESEHATAN MENTAL PADA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP)
Abstrak: Salah satu aspek yang
sangat penting untuk diperhatikan dalam kehidupan siswa di sekolah menengah
pertama adalah kesehatan mental. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan
kesehatan mental adalah individu tidak mengalami gangguan mental atau tidak
mengalami sakit akibat adanya stressor. Intinya adalah bahwa batasan tentang
sehat mental menunjuk pada orang yang sehat jiwanya, orang yang dapat menahan
diri untuk tidak jatuh sakit akibat stressor (pembuat stres). Pernyataan
tersebut pada dasarnya memberi petunjuk bahwa baik-kurang baik atau
tinggi-rendahnya kesehatan mental akan dapat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan siswa sehari-hari. Sebaliknya, kesehatan mental pun dapat dipengaruhi
oleh faktor lain, baik yang bersifat internal maupun yang bersifat eksternal.
Faktor internal menyangkut unsur-unsur yang terdapat dalam diri individu
(siswa), seperti Secara teoritis ada perbedaan yang mendasar antara pendekatan
behavioristik dan pendekatan konstruktivistik mengenai kesehatan mental,
terutama bagi siswa di sekolah menengah pertama (SMP). Pendekatan behavioristik
semata-mata mendasarkan perilaku yang nampak. Kesehatan mental dipandang
sebagai perilaku siswa dari aspek fisik semata, sehingga aspek psiologis siswa
kurang mendapatkan perhatian. Pendekatan konstruktivistik mengacu kepada
konsepsi kognitif, yang memandang kesehatan mental siswa dengan menekankan
konsepsi kognitif. Konsepsi-konsepsi kognitif dalam diri siswa yang sedang
mengIkuti aktivitas sehari-hari yang melibatkan proses berpikir (insight) dan
menggunakan logika deduktif dan induktif (reasoning). Berangkat dari keyakinan
adanya perbedaan kesehatan mental siswa SMP itu maka tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui perbedaan kesehatan mental siswa ditinjau dari
pendekatan behavioristik dan konstruktivistik.
Populasi penelitian melibatkan siswa kelas VII.A dan VII.B, yang
ditetapkan dengan teknik purposive sampling, sedang sampel penelitian
ditetapkan dengan teknik random sampling. Sampel penelitian terdiri dari dua
kelompok yaitu kelompok kontrol (K) dan kelompok eksperimen (E), dengan
masing-masing kelompok sebanyak 15 siswa. Data penelitian tentang kesehatan
mental ditinjau dari pendekatan behavioristik dan pendekatan konstruktivistik
diungkap dengan teknik angket, kemudian hasilnya dibandingkan. Analisis data
penelitian menggunakan teknik statistik, dengan rumus bangun t-test.
Penulis: Vitalis Djarot S.
Kode Jurnal jpbkdd160397