STUDI TENTANG MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA PENGGEMAR BALAP MOTOR LIAR DI KECAMATAN KREMBUNG
Abstract: Penelitian ini dilakukan
dengan tujuan untuk mendeskripsikan motivasi belajar siswa penggemar balap
motor liar yang masih bersekolah, mendesripsikan peran sekolah terhadap siswa
yang menggemari balap motor liar, mendeskripsikan peran orang tua terhadap
siswa yang menggemari balap motor liar. Penelitian ini menggunakan metode
penelitian kualitatif deskriptif. Subjek utama penelitian ini adalah siswa SMP
yang menggemari balap motor liar di Kecamatan Krembung dengan subjek pendukung
yaitu guru dan orang tua. Jumlah subjek dalam penelitian ini 9 orang yang
terdiri dari 3 subjek utam 6 subjek pendukung. Peneliti melaksanakan di
Kecamatan Krembung dengan mengambil 3 sekolah yang merupakan tempat sekolah
siswa yang menggemari balap motor liar. Teknik pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Didalam uji
kredibilitas data, peneliti menggunakan trianggulasi teknik dan trianggulasi
sumber. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model
Miles dan Huberman, meliputi data reduction (reduksi data), data display
(penyajian data) dan conclusion drawing / verification.
Hasil dari penelitian ini yaitu bahwa siswa yang menggemari balap motor
liar tidak memiliki motivasi belajar. Hal ini terbukti dari ke 3 siswa tersebut
tidak menunjukkan memiliki ciri-ciri dari motivasi belajar. Di sekolah siswa
sering terlambat datang ke sekolah dan juga kadang tertidur di kelas ketika jam
pelajaran berlangsung. Ketika di suruh mengerjakan soal di depan kelas siswa
tidak bisa menyelesaikannya. Selain itu siswa juga sering mencontoh pekerjaan
teman dan juga tidak aktif ketika melakukan kegiatan diskusi kelompok. Siswa
juga jarang belajar ketika di rumah dan hanya belajar ketika akan ujian. Adapun
peran guru terhadap siswa yang menggemari balap motor liar di kecamatan
krembung yaitu dengan bekerjasama dengan polsek setempat untuk memberikan
pemahaman dan sosialisasi larangan untuk balapan liar di jalan raya. Selain itu
apabila siswa tetap tidak menunjukkan minat terhadap belajar sehinga membuat
nilai akademiknya rendah, sekolah juga akan mempertimbangkan untuk tidak
dinaikkan kelas. Sebelumnya sekolah juga memanggil pihak orang tua siswa yang
bersangkutan untuk melakukan kerja sama dalam memberikan pemahaman kepada siswa
tersebut. Selain itu guru juga memberikan pemahaman kepada siswa jika memang
mempunyai bakat dalam balapan motor, sebaiknya menyalurkan bakat tersebut ke
dalam acara yang resmi yaitu balap motor resmi yang memang sudah terfasilitas
sesuai dengan standar untuk balap. Dan untuk peran orang tua yang memiliki anak
yang menggemari balap motor liar tersebut dalam memberi motivasi belajar yaitu
dengan memantau kegiatan anak tersebut dan hanya bekerjasama dengan guru di
sekolah. Tetapi tidak ada dukungan yang sepenuhnya dari orang tua agar anak
tersebut belajar. Selain itu juga dikarenakan siswa tersebut jika di suruh
belajar di rumah sering membantah dan bilang jika sudah belajar di rumah
temannya. Akan tetapi hal tersebut tidak dibuktikan kebenarannya oleh orang
tuanya.
Penulis: Malak Winda Iffahsari
Kode Jurnal: jpbkdd160144