TEORI KEHENDAK MANUSIA PERSPEKTIF PSIKOSUFISTIK AL-GHAZALI

ABSTRACT: Dalam bidang konseling  Islam, hal yang tetap  masih perlu diperhitungkan adalah memahami kehendak manusia. Meskipun istilah memahami kehendak manusia mudah diucapkan, namun secara implementatif tidak semudah yang dikatakan kebanyakan para konselor.  Karenanya, dalam mengkaji kehendak manusia masih  relevan  untuk menggunakan cara  konseling   Islam. Sebaliknya, proses pelaksanaan  konseling  Islam tidak hanya didasarkan pada  materi-materi yang bersumber dari  ajaran agama Islam dan ajaran psikosufistik, namun juga memerlukan pemahaman tentang psikologi modern.  Hal yang sama,  Al- Ghazali mencontohkan menggunakan pengalaman psikologisnya untuk menguatkan teks suci kewahyuannya.  Cara kerja atau pola pendampingan  konseling Islam yang seperti ini merupakan bentuk pola pendampingan multi disiplin dalam bidang konseling. Tidak hanya dalam konseling  Islam, konseling  umum  juga memerlukan materi dan nilai-nilai agama yang bisa dijadikan salah satu pendekatan konseling yang disesuaikan dengan nilai dan kultur pembentuk psikologis individu. Selain model  konseling tersebut, penulis akan memaparkan konseling model psikosufistik Al-Ghazali  untuk memahami kehendak manusia.  Karenanya, kegunaan penelitian ini untuk memberikan penguatan konseling Islam di tengah masyarakat yang membutuhkannya.  Tulisan ini penting untuk menjawab problem nestapa manusia modern.
KEYWORDS: Text apocalyptic; Al-Ghazali; Psikosufistik
Penulis: Ubaidillah Achmad
Kode Jurnal: jpbkdd150347

Artikel Terkait :