ANALISIS KOORDINASI SIMPANG JALAN DIPONEGORO KOTA METRO
Abstrak: Kondisi jalan
Diponegoro memiliki kecenderungan pada bidang horizontal yang sama sehingga
memungkinkan terjadinya pertemuan sebidang atau membentuk suatu persimpangan.
Persimpangan yang ada di Jalan Diponegoro terdiri atas simpang bersinyal
dan simpang tidak bersinyal. Adanya
persimpangan tersebut menyebabkan terjadinya konflik yang menimbulkan beberapa
permasalahan lalu lintas seperti kemacetan.
Dalam penelitian ini di lakukan analisis apakah kedua simpang sudah
terkoordinasi dengan baik dalam melayani arus lalu lintas yang melewatinya.
Sebab jarak antara kedua simpang ini sangat berdekatan dan arus lalu lintas
yang melewati antara kedua simpang ini cukup tinggi pada jam-jam sibuk. Tujuan
yang hendak dicapai melalui penelitian ini adalah : mengevaluasi koordinasi
antar simpang di Jl. Diponegoro, menganalisa simpang untuk kondisi eksisiting
dan kondisi perencanaan koordinasi, mendapatkan koordinasi yang tepat untuk
mengurangi waktu tundaan dan antrian. Data-data dalam penelitian ini meliputi :
a. data primer: data geometrik simpang, volume lalu lintas, kecepatan, fase dan
waktu siklus. b. data sekunder: peta kota Metro, peta jaringan jalan, dan
jumlah penduduk. Pengolahan dan analisis data dilakukan dengan berpedoman pada
MKJI. Terdapat 4 perencanaan pada simpang II untuk mengkoordinasikan kedua
simpang. Perencanaan 1 direncanakan dengan menggunakan waktu siklus dan waktu
hijau yang sama dengan simpang 1 yaitu 113 detik, 4 fase tanpa ada gerakan
belok kiri langsung (LTOR) pada semua pendekatnya. Perencanaan 2 direncanakan
menggunakan 3 fase, waktu siklus 113. Dimana fase 1 nyala lampu hijau
diberangkatkan terlebih dahulu mulai dari pendekat Utara, fase 2 pendekat Timur
dan Barat diberangkatkan secara bersamaan, selanjutnya fase 3 adalah pada
pendekat Selatan. Perencanaan 3, simpang II akan di analisis menggunakan 4 fase dengan waktu siklus sama seperti pada
simpang I yaitu 113 detik, dengan waktu
hijau yang berbeda dari simpang I pada setiap fasenya. Perencanaan 4, simpang
II direncanakan menggunakan 3 fase dengan waktu siklus yang sama seperti
simpang I yaitu 113 detik, dengan waktu hijau yang berbeda dari simpang I pada
setiap fasenya. Dari keempat perencanaan dapat disimpulkan bahwa perencanaan 3
mempunyai kinerja terbaik, yang dapat digunakan untuk koordinasi kedua simpang.
Penulis: Ida Hadijah
Kode Jurnal: jptsipildd140779