Analisa Beban Kerja Fisik dan Mental dengan Menggunakan Work Sampling dan NASA-TLX Untuk Menentukan Jumlah Operator
Abstract: Perbedaan sistem
kerja yang ada di antara operator Quality Control dan operator produksi pada
divisi Particle Board menyebabkan adanya perbedaan nilai beban kerja. Hal
tersebut dapat dilihat dari perbedaan jumlah jam lembur pada kedua bagian
tersebut dimana jumlah jam lembur pada operator Quality Control lebih besar.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa beban kerja operator Quality Control
serta menganalisa jumlah operator yang optimal untuk menyelesaikan pekerjaan
Quality Control.Penelitian ini menggunakan metode pengukuran beban kerja fisik
(Work sampling) dan pengukuran beban kerja Mental NASA - Task Load Index
(NASA-TLX). Menurut perhitungan beban kerja fisik dan mental, pelaksana yang
memiliki load paling tinggi adalah pekerjaanQuality Control ( QC ) Finish board
(108.1%), sedangkan terendah ada pada pekerjaan Quality Control ( QC ) Produk
(72.3%). Setelah penambahan pelaksana
Quality Control ( QC ) Finish board sebanyak 1 orang, beban kerja fisik
untuk pekerjaanQuality Control ( QC ) Finish board menjadi 71.1%. Sedangkan
untuk pekerjaan Quality Control yang lain tidak membutuhkan tambahan operator
karena bisa memanfaatkan waktu idle yang dimiliki pelaksana Quality Control (
QC ) Produk untuk membantu pekerjaan lain
Penulis: Anton Maretno,
Haryono
Kode Jurnal: jptindustridd150566