ANALISA PERMEABILITAS ZONA INTI DAN ZONA FILTER BENDUNGAN LOGUNG
ABSTRACT: Pada bendungan tipe
urugan, rembesan merupakan penyebab terbesar dari kegagalan bendungan. Dimana
rembesan bisa ditinjau dari segi gradasi maupun permeabilitas dari material
yang digunakan. Selain untuk mengetahui permeabilitas material pada saat
terjadi rembesan, tetapi juga dilakukan peninjauan stabilitas pada lapisan
filter sehingga dapat diketahui apakah material filter (filter kasar) mampu
menahan laju erosi material lapisan base (filter halus). Untuk permeabilitas
dari zona inti maupun zona filter bisa didapat melalui pengujian di
laboratorium maupun pendekatan menggunakan kurva gradasi dari masing-masing
zona. Pengujian permeabilitas yang dilakukan di laboratorium sendiri dibedakan
berdasarkan ukuran material yang akan diuji. Pada material timbunan yang
memiliki butiran halus (<0,0075mm) digunakan alat falling head sedangkan
untuk butiran kasar (>0,0075) digunakan alat constant head. Dengan
menggunakan alat constant head juga dapat diketahui stabilitas antara filter
halus dengan filter kasar. Sampel dari masing-masing zona (inti,filter halus,
dan filter kasar) diuji menggunakan alat tersebut dan didapat nilai
permeabilitas dari masing-masing zona yaitu: zona inti dengan k=2,48x10-7 m/s,
zona filter halus dengan k=2,24x10-4 dan 1,98x10-4 m/s serta untuk zona filter
kasar dengan k=4,08x10-3 m/s. Untuk pengujian stabilitas didapatkan hasil
antara filter halus hulu terhadap filter kasar dengan nilai permeabilitas 2,38
x 10-2 m/s dan dengan penurunan material 10 mm sehingga filter kasar stabil,
dan untuk filter halus hilir terhadap filter kasar dengan nilai permeabilitas
1,85 x 10-2 m/s dan dengan penurunan material 10 mm sehingga filter kasar
stabil. Pada metode dengan menggunakan analisa gradasi, nilai permeabilitas
didapat menggunakan rumus Hazen dan Kozeny-Carman. Hasil dari masing-masing
rumus yang ada yaitu: Filter halus dengan nilai k=3,54x10-4 dan
4,84x10-4(Hazen) serta k =8,47 x 10-4 dan 2,33 x 10-3(Kozeny-Carman). Hasil
permeabilitas yang diperoleh melalui pengujian laboratorium maupun menggunakan
kurva gradasi, memiliki nilai yang tidak jauh berbeda. Selain itu, dari nilai
permeabilitas yang ada, dapat juga diketahui karakteristik dari masing-masing
material dengan menggunakan metode Terzaghi dan Peck. Didapat bahwa zona inti
memiliki permeabilitas buruk, sehingga air sulit keluar dari zona tersebut.
Untuk zona filter halus dan filter kasar diperoleh bahwa kedua lapisan tersebut
memiliki permeabilitas tinggi sehingga saat terjadi rembesan pada bendungan,
air cepat keluar dari zona tersebut. Selain itu zona filter halus dan kasar
juga berfungsi sebagai drainase (jalur keluarnya air).
Penulis: Fikri Rangga,
Vrishella Setiadi, Siti Hardiyati, Kresno Wikan S
Kode Jurnal: jptsipildd170129