ANALISIS DAN PERENCANAAN PAH SEBAGAI SUMBER AIR BAKU ALTERNATIF (Studi Kasus: Perumahan Nilagraha Pabelan Surakarta)
Abstrak: Krisis sumber daya
air disebabkan oleh kebutuhan air yang semakin besar akibat dari peningkatan
jumlah penduduk dan perubahan fungsi lahan. Krisis tersebut mengakibatkan
sumber air bersih semakin langka dan mahal. Salah satu upaya mengatasi krisis
air bersih adalah dengan menggunakan konsep memanen air hujan (rainwater
harvesting), yaitu konsep pengumpulan air hujan yang ditampung dalam suatu
tangki untuk kemudian air yang telah dikumpulkan dapat dimanfaatkan sebagai air
baku. Penelitian ini dilakukan di Perumahan Nila Graha Pabelan Surakarta yang
bertujuan untuk mengetahui seberapa besar penghematan biaya dengan menggunakan
PAH. Data yang dikumpulkan berupa luas
atap Perumahan Nilagraha, data curah hujan tahunan dari stasiun terdekat, dan
kebutuhan air yang diperlukan. Dari hasil analisis didapatkan kapasitas PAH
pada perumahan Nila Graha terdiri dari Blok IA dengan volume PAH 40 m3, Blok 1B
volume PAH 65 m3, Blok 3B 50 m3, dan Blok 4A volume PAH 50 m3. Biaya
penghematan air dengan PAH pada Blok IA tahun ke-I sebesar Rp. -20,390,240.00
dan tahun ke-II sebesar Rp. 1,059,760.00. Pada Blok 1B biaya penghematan air
dengan PAH tahun ke-I Rp. -24,126,000.00 dan tahun ke-II Rp. 1,211,800.00. Blok
3B tahun ke-I Rp. -28,088,200.00 dan tahun ke-II Rp. 858,850.00. Blok 4A tahun
ke-I Rp. -23,541,150.00 dan tahun ke-II Rp. 1,374,000.00. Dari hasil analisis
diatas dapat disimpulkan penggunaan air hujan dapat menghemat penggunaan air
dari PDAM 58-65 %, tetapi biaya pembangunan konstruksi tangki PAH tersebut
relatif mahal sehingga penghematan dari air hujan baru dapat dirasakan ditahun
ke II dan seterusnya.
Penulis: Rendra Elgara, Siti
Qomariah, Adi Yusuf Muttaqien
Kode Jurnal: jptsipildd160835