Analisis Dinding Penahan Tanah Dengan Pondasi Tiang Bor (Studi Kasus Tower Pln No. 71 Sutt 150 Kv Di Jalan Gatot Subroto Barat Denpasar)
Abstract: Pemenuhan kebutuhan
terhadap listrik sangat tinggi dan memerlukan jaringan yang mampu menjangkau ke
seluruh pelanggan. Jaringan untuk mendistribusikan listrik ke masyarakat sangat kompleks terdiri
dari jaringan bawah tanah dan tiang-tiang serta tower. Bangunan tiang-tiang dan
tower-tower tersebut sering menimbulkan masalah dalam pengunaan lahan karena
memerlukan tempat yang cukup luas. Masalah penggunaaan lahan ini banyak timbul
di daerah perkotaan karena semakin sulitnya lahan yang tidak terpakai dan harga
lahan yang mahal. Salah satu lokasi yang mengalami permasalahan adalah di
daerah Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar. Permasalahan yang terjadi di daerah
ini adalah tower milik PLN yaitu tower SUTT 150 kV no.71 menghalangi jalan
masuk ke lahan milik warga, sehingga harus melakukan rekayasa dinding penahan
tanah dan pondasi dengan memotong sebagian tanah timbunan serta dinding penahan
tanah tanpa mengurangi keamanan konstruksi tower SUTT. Untuk mengatasi masalah
tersebut direncanakan suatu dinding penahan tanah dari tiang bor (bored pile)
untuk mengganti dinding penahan tanah tipe gravitasi yang telah digunakan
sebelumya. Sebelum dilakukan perhitungan perlu dilakukan penyelidikan kondisi
tanah dasar di lokasi proyek sehingga dapat direncanakan dinding penahan tanah
yang sesuai dan memadai. Setelah melakukan penyelidikan tanah di laboratorium
dihasilkan nilai sudut geser tanah (ϕ) = 30º dan berat volume (γ) = 1,6 gr/cm3
dan setelah melakukan analisis pada dinding penahan tanah diperoleh nilai momen
maksimum (M maks) = 2384,248 kg.m dan gaya geser maksimum (D maks) = 1098,952 kg.
Hasil perhitungan bahan dinding penahan tanah digunakan beton bertulang
dinding susunan bored piled diameter 40 cm dengan kedalaman pancang 4,5 m dari
tanah eksisting dan tinggi dinding penahan tanah 3,5 m diatas tanah, sehingga
dibutuhkan struktur beton bertulang tiang bor (bored piled) panjang 8 m
sebanyak 35 buah. Struktur beton bertulang bored piled diameter 40 cm
menggunakan tulangan utama longitudinal 6D16 (6 buah besi ulir dengan diameter 16 mm) dan tulangan geser
menggunakan Ø10-250 (besi polos diameter 10 mm dengan jarak 250 mm). Luas lahan baru yang didapatkan akibat
pengurangan eksisting 10,20 x 13,10 m2 menjadi 5,2 x 6,3 m2, di bagian utara
(depan) diperoleh lahan sebesar 5,0 x
11,7 m2 dan jalan akses di bagian timur dari 2,5 m menjadi 3,9 m.
Penulis: IGNP Dharmayasa, IGIB
Eratodi
Kode Jurnal: jptindustridd160400