Analisis Distribusi Air pada Sistem Penyediaan Air Minum Kampus Universitas Sebelas Maret dengan Epanet Analisis Distribusi Air pada Sistem Penyediaan Air Minum Kampus Universitas Sebelas Maret dengan Epanet
Abstrak: Mahasiswa dan dosen
di Universitas Sebelas Maret Surakarta yang berjumlah sekitar 35.000 orang
memiliki kebutuhan air minum yang sangat besar. Jika per orang per hari
dibutuhkan 1,5 L air maka total kebutuhan air minum di kampus mencapai 52.500
L/hari. Kebutuhan air minum ini mendasari pengolahan air baku yang dimiliki
berupa deep well untuk dijadikan air minum agar dapat memenuhi kebutuhan air
minum secara mandiri. Instalasi
pengolahan dan distribusinya melalui waterfountain ini disebut dengan Sistem
Penyediaan Air Minum Kampus (SPAM Kampus).
Dari hasil pengolahan air baku dengan menggunakan teknologi
ultrafiltration air akan didistribusikan ke semua gedung dan titik-titik
kegiatan mahasiswa di kampus. Sistem distribusi menggunakan jaringan kombinasi
antara sistem loop dan linier. Sistem kombinasi dipilih karena daerah layanan
terpusat dan memiliki sebaran rapat. Dalam sistem pipa distribusi, diperlukan
data elevasi setiap titik waterfountain dan pada jaringan pipa, data ini
didapatkan dengan survey lapangan. Distribusi
air menggunakan tenaga gravitasi sehingga dibangun elevated reservoir.
Elevated resorvoir dibangun setinggi 20m untuk dapat mensuplai titik tertinggi
di daerah layanan. Penggunaan reservoir lebih menghemat energi listrik daripada
penggunaan boosterpump. Pipa distribusi yang digunakan adalah HDPE (High
Density Polyethyelene) dengan diameter 50mm, 25mm, dan 10mm. Epanet adalah
program yang digunakan untuk simulasi sistem distribusi air. Data yang
dibutuhkan untuk input adalah elevasi dan diamater pipa. Hasil perhitungan
Epanet didapatkan tekanan dan kecepatan aliran di setiap titik, dengan demikian
dapat diketahui tekanan dan kecepatan di dalam pipa distribusi maupun output
waterfountain.
Distribusi SPAM kampus dengan elevated reservoir yang disimulasi dengan
Epanet menunjukkan bahwa dengan ketinggian reservoir 20m dapat menjangkau
daerah tertinggi di elevasi +132m dengan sisa tekanan 2,07 bar = 21,2 meter dan
pada titik terendah dengan 4,312 bar.
Penulis: Bayu Kusumajati,
Solichin, Koosdayani
Kode Jurnal: jptsipildd160818