ANALISIS IDENTIFIKASI MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN RISK PRIORITY NUMBER (RPN) PADA SUB ASSEMBLY LINE (Studi Kasus : PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia)
Abstrak: Tingkat kegagalan
(defect) merupakan suatu permasalahan yang selalui diupayakan untuk diminimasi
oleh suatu perusahaan guna meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan,
begitu pula yang dilakukan oleh Toyota Motor Manufacturing Indonesia (PT.
TMMIN) yang berkonsisten dalam menghasilkan produk berkualitas. Mengetahui
bahwa pada Tahun 2016 terdapat defect GAP sebesar 50 ppm, maka perusahaan perlu
melakukan identifikasi terhadap
kegagalan yang terjadi di perusahaan. FMEA merupakan salah satu metode
yang secara terperinci melakukan identifikasi dan analisis terhadap moda
kegagalan hingga dapat diketahui penyebab dan dampak dari tiap kegagalan yang
ada, sehingga didapatkan usulan perbaikan yang tepat. Studi kasus menggunaan
FMEA pada PT. TMMIN menunjukkan adanya berbagai moda kegagalan pada
assembly-line hingga diketahui alternatif perbaikan untuk setiap kegagalan yang
menjadi prioritas perbaikan. Kegagalan yang menjadi prioritas tersebut dapat
terlihat dalam bentuk Risk Priority Number (RPN). Berdasarkan RPN yang
dihasilkan, didapatkan kegagalan prioritas untuk assemblyiline pada PT. TMMIN
adalah adanya kesalahan pemasangan part, kegagalan akibat adanya benda asing
pada part, dan kegagalan pada kesalahan perakitan piston.
Penulis: Nia Budi Puspitasari,
Ganesstri Padma Arianie, Purnawan Adi Wicaksono
Kode Jurnal: jptindustridd170102