ANALISIS KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM PENUMPANG KOTA MANADO (Studi Kasus : Paal Dua –Politeknik)
Abstract: Keterbatasan
pelayanan angkutan umum serta panjangnya jarak menuju pusat kota menyebabkan masyarakat
berusaha untuk memfasilitasi pergerakannya sendiri dengan kendaraan pribadi.
Akibatnya terjadi over supply pada sebagian besar rute trayek di kota Manado.
Jika hal ini tidak diantisipasi maka penyediaan angkutan umum hanya akan
memberikan kerugian bagi pengguna jasa maupun operator. Penelitian ini
mengambil salah satu rute trayek di Manado yaitu trayek Paal Dua – Politeknik.
Kebutuhan jumlah armada optimal dapat dihitung dengan meninjau besarnya
load factor dan biaya operasional kendaraan, dimana load factor merupakan
nisbah antara permintaan (demand) yang ada dengan pemasokan (supply) yang
tersedia. Adapun pengertian dari biaya operasional kendaraan total biaya yang
dikeluarkan oleh pemakai jalan dengan menggunakan moda tertentu dari zona asal
ke zona tujuan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jumlah armada optimal
berdasarkan pendapatan operator sesuai tarif yang berlaku dilapangan terhadap
jumlah pengguna jasa eksisting yang ada dengan menghitung biaya operasional
kendaraan (BOK) dan load factor menggunakan metode DLLAJ. Komponen biaya yang
akan dihitung untuk mengetahui besarnya biaya operasional kendaraan dalam
metode DLLAJ adalah biaya langsung dan biaya tidak langsung. Untuk mengetahui
jumlah armada optimal dapat dihitung dengan meninjau besarnya load faktor pada
kondisi break event dan load factor eksisting serta besarnya jumlah populasi
armada saat ini.
Hasil analisis menunjukkan bahwa jumlah penumpang/hari adalah 141
penumpang dengan load factor sebesar 0.538 %. Pendapatan rata-rata yang
diperoleh oleh operator per tahun adalah Rp.191.724.000 sedangkan besarnya
biaya operasional kendaraan (BOK) per tahun adalah Rp.195.860.314 -
Rp.232.550.076. Dengan demikian dapat dilihat bahwa jumlah armada eksisting (66
armada) belum memenuhi kondisi keseimbangan usaha bagi operator kendaraan.
Kebutuhan jumlah armada pada trayek Paal Dua – Politeknik berdasarkan tarif
menurut SK Walikota Manado adalah 58 kendaraan. Kebutuhan jumlah armada pada
trayek Paal dua – Politeknik berdasarkan tarif yang berlaku dilapangan adalah
60 kendaraan..
Penulis: Natal Pangondian
Siagian Junior, Audie L. E. Rumajar, Theo K. Sendow
Kode Jurnal: jptsipildd160404