Analisis Pengaruh Intersepsi Lahan Kelapa Sawit terhadap Ketersediaan Air di Kabupaten Nagan Raya (Studi Kasus pada Sub DAS Krueng Isep)
Abstrak: Perkebunan kelapa
sawit di Kabupaten Nagan Raya mengalami perkembangan pesat dalam hal perluasan
lahan dalam lima tahun terakhir sejak tahun 2009 hingga tahun 2013. Pada tahun
2009, luas total perkebunan sawit 27.434 hektar menjadi 40.216 hektar di tahun
2013. Perubahan tata guna lahan ini perlu diperhatikan karena dapat berpengaruh
terutama pada ketersediaan air pada suatu DAS. Salah satu proses yang
mempengaruhi hasil air pada suatu DAS adalah proses intersepsi. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui pengaruh intersepsi lahan kelapa sawit terhadap
ketersediaan air pada sub DAS Krueng Isep dimana sub DAS ini merupakan
catchment area untuk perencanaan PDAM serta sumber air untuk DI Jeuram. Metode
penelitian ini dengan pengukuran secara langsung di lapangan untuk mendapatkan
nilai curah hujan, air lolos, dan aliran batang. Lokasi penelitian berada di perusahaan
perkebunan Kelapa Sawit di PT. Sucfindo yang terletak di Kecamatan Kuala
Pesisir, Kabupaten Nagan Raya. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan
bahwa ketersediaan air pada sub DAS Krueng Isep dengan kondisi lahan kelapa
sawit ditanami seluruhnya tidak mampu memenuhi kebutuhan air minum dan air
irigasi (kebutuhan air total). Namun, pada saat sub DAS dengan kondisi lahan
kelapa sawit dibatasi masih mampu memenuhi kebutuhan air total. Batasan
maksimum yang diperbolehkan atau diizinkan penanaman kelapa sawit pada sub DAS
Krueng Isep adalah seluas 95,94 km 2 .
Penulis: Meylis Safriani
Kode Jurnal: jptsipildd160489