ANALISIS POTENSI DEMAND, ABILITY TO PAY (ATP), DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) BST KORIDOR 1 DENGAN ADANYA SISTEM CONTRA FLOW DI JALAN BRIGJEN SLAMET RIYADI PADA SEKOLAH
Abstrak: Pada tanggal 12
September 2010 Pemerintah Kota membuka Batik Solo Trans (BST) Koridor 1, selain
itu membuka BST Koridor 2 yang mempunyai pendekatan dengan sistem BRT (Bus Rapid
Transit). BRT (Bus Rapid Transit) adalah sebuah sistem bus yang cepat, nyaman,
aman dan tepat waktu dari infrastruktur, kendaraan dan waktu. Untuk
meningkatkan kualitas pelayanan khususnya BST Koridor 1, maka Pemerintah Kota
akan menerapkan sistem Contra Flow di Jalan Brigjen Slamet Riyadi. Salah satu
fungsi lahan yang dianggap mempunyai potensi demand yang cukup besar adalah
sekolah. Selain itu, BST Koridor 1 dan Koridor 2 terjadi overlap pada beberapa
ruas jalan, maka perlu adanya penelitian mengenai perubahan demand BST Koridor
2 yang terjadi akibat dari perubahan rute BST Koridor 1 yang menerapkan sistem
Contra Flow. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan potensi demand dan
nilai ATP (Ability To Pay) dan WTP (Willingness To Pay) BST Koridor 1, dan
mengetahui pengurangan demand BST Koridor 2. Data penelitian berupa data primer
dan sekunder. Data primer dilakukan dengan survei di Sekolah dan survei
wawancara di dalam bus BST. Informasi yang dicari dalam wawancara di sekolah
mencakup tingkat penghasilan, besarnya pengeluaran untuk transportasi, persepsi
calon penumpang terhadap tarif, dan kemauan responden untuk beralih dari
kendaraan pribadi ke BST Koridor 1 setelah adanya sistem Contra Flow dan
informasi yang dicari dalam wawancara di dalam BST Koridor 2 mencakup
intensitas penggunaan bus, maksud perjalanan, asal perjalanan, tujuan
perjalanan, dan kesediaan penumpang untuk beralih ke BST Koridor 1. Sedangkan
data sekunder diperoleh dengan cara wawancara di setiap sekolah untuk
mendapatkan jumlah pelajar dan guru. Populasi guru, pelajar, dan pengantar pada
sekolah yang ditinjau pada segmen Contra Flow sebesar 8415 orang.Hasil analisis
menyatakan bahwa potensi demand BST Koridor 1 pada sekolah sebesar 4909 orang.
Nilai ATP untuk katagori guru, pelajar, dan pengantar SD lebih besar dari WTP
sebelum dan sesudah peningkatan kualitas pelayanan dan tarif yang berlaku
sekarang. Nilai WTP untuk katagori guru dan pengantar kurang dari tarif yang
berlaku pada saat penelitian dan ATP, sedangkan untuk katagori pelajar sudah
sesuai dengan tarif yang berlaku pada saat penelitian tetapi kurang dari tarif
ATP. Perubahan potensi demand BST Koridor 2 yang mau beralih ke BST Koridor 1
sebesar 37,01%.
Penulis: Irmalia Nursita, Budi
Yulianto, Slamet Jauhari Legowo
Kode Jurnal: jptsipildd170321