ANALISIS POTENSI DEMAND, ABILITY TO PAY (ATP), DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP) BST KORIDOR 1 DENGAN ADANYA SISTEM CONTRA FLOW DI JALAN BRIGJEN SLAMET RIYADI PADA INSTANSI SWASTA
Abstrak: Kota Surakarta
merupakan wilayah yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan volume lalu
lintas dan kebutuhan perjalanan masyarakat. Pemerintah Kota Surakarta
menyediakan angkutan umum Batik Solo Trans (BST) yang mempunyai pendekatan
dengan sistem Bus Rapid Transit (BRT). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui jumlah potensi demand, nilai Ability To Pay (ATP), dan Willingness
To Pay (WTP) BST Koridor 1 di Instansi Swasta pada segmen Contra Flow di Jalan
Brigjen Slamet Riyadi yaitu segmen Bundaran Gladag – Simpang 4 Gendengan..
Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui demand yang hilang
pada BST Koridor 1 segmen selatan (via Jalan Veteran) akibat adanya perubahan
rute. Data penelitian berupa data primer dan sekunder. Data primer dilakukan
dengan survei di Instansi Swasta dan survei wawancara di dalam bus BST.
Sedangkan data sekunder didapat dari Instansi Swasta yang ditinjau untuk
mendapatkan jumlah populasi. Populasi pegawai pada Instansi swasta yang
ditinjau pada segmen contra flow sebesar 1081 pegawai. Dari hasil analisis
terdapat 65,55% dari 508 responden Instansi Swasta menyatakan ketertarikan
menggunakan BST Koridor 1, oleh karena itu didapatkan total potensi demand pada
populasi pegawai Instansi Swasta yang ditinjau sebesar 709 orang. Nilai ATP di
kalangan pegawai Instansi Swasta lebih besar dari nilai WTP sebelum dan sesudah
peningkatan kualitas layanan BST Koridor 1. Namun untuk nilai WTP masih berada
di bawah tarif yang berlaku pada BST Koridor 1 saat ini. Potensi yang hilang di
segmen selatan sebesar 70,54% dari 336 responden, dengan potensi 912 perjalanan
per minggu.
Kata Kunci: Batik Solo Trans,
Potensi Demand , Contra flow, Ability To Pay, Willingness To Pay, Bus Rapid
Transit
Penulis: Fransisca Yunita
Nugraheni, Budi Yulianto, Amirotul M.H Mahmudah
Kode Jurnal: jptsipildd170329