Analisis Potensi Demand, Abillity to Pay (ATP) dan Willingness to Pay (WTP) BST Koridor 1 dengan Adanya Sistem Contra Flow di Jalan Brigjen Slamet Riyadi Pada Instansi Pemerintah
Abstrak: Permasalahan kemacetan
saat ini tidak dapat diselesaikan dengan cara pelebaran jalan. Cara paling
efektif untuk mengatasi kemacetan saat ini adalah dengan menerapkan system
transportasi berkelanjutan. Bus Rapit Transit (BRT) merupakan salah satu
penerapan system transportasi berkelanjutan yang sudah diterapkan di kota Solo
sejak tahun 2011 dengan nama BST (Batik Solo Trans). Tujuan dari kajian ini
adalah untuk mengetahui potensi demand dan nilai Ability to Pay (ATP) serta
Willingness to Pay (WTP) pada pegawai instansi pemerintah di sepanjang jalan
Brigjen Slamet Riyadi.Data penelitian dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dengan penyebaran kuisioner langsung kepada
pegawai instansi pemerintah disetiap instansi sedangkan data sekunder diperoleh
dari penelitian sebelumnya yang mendukung penelitian ini dan instansi-instansi
yang terkait dengan BST koridor 1 seperti Gesundheits Informasi Zentrum (GIZ),
Dinas Perhubungan dan PT. DAMRI.Hasil analisis didapat potensi demand BST
koridor 1 pada pegawai instansi pemerintah sebesar 573 perjalanan selama 5 hari
kerja. Nila ATP lebih tinggi dibanding nilai WTP. Sedangkan tarif saat ini
lebih kecil dari nilai ATP dan lebih besar dari nilai WTP.
Penulis: Marhamah Rosyidah,
Budi Yulianto, Slamet Jauhari Legowo
Kode Jurnal: jptsipildd170360