ANALISIS POTENSI DEMAND BATIK SOLO TRANS KORIDOR 2 PADA FUNGSI GUNA LAHAN PERKANTORAN DAN ANALISIS ABILITY TO PAY (ATP) DAN WILLINGNESS TO PAY (WTP)
Abstrak: Kebutuhan akan
transportasi pada saat ini terus meningkat dan hal ini akan mengakibatkan
kemacetan jika tidak ditangani dengan baik. Salah satu cara yang ideal adalah
dengan menyediakan angkutan umum massal seperti Batik Solo Trans. Potensi
demand merupakan faktor penting dalam pengembangan angkutan umum massal
tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah potensi
demand yaitu masyarakat yang akan beralih ke moda transportasi angkutan umum.
Serta melakukan analisis ATP dan WTP dari potensi demand tersebut pada koridor
pelayanan rute BST koridor 2 pada fungsi guna lahan perkantoran. Pada
penelitian ini data diperoleh dengan membagikan kuisioner kepada pegawai yang
berada pada fungsi guna lahan perkantoran dalam koridor area pelayanan BST
koridor 2. Data yang diambil dari responden meliputi pertanyaan-pertanyaan yang
hasilnya digunakan untuk analisis penambahan demand dan persepsi tarif
berdasarkan kemampuan dan kemauan untuk membayar. Untuk metode sampling
digunakan metode Slovin. Hasil analisis menunjukkan bahwa potensi penambahan
demand BST koridor 2 pada fungsi guna lahan perkantoran sebesar 65% dari 6.987
orang pegawai. Dari analisis tersebut berarti terdapat 4.542 orang pegawai yang
mau beralih menggunakan BST untuk kegiatan kesehariannya setelah dilakukan
perbaikan pada beberapa fasilitas dan pelayanan transportasi seperti penambahan
halte, perbaikan jadwal BST yang tetap, dan penambahan armada. Kemudian
dilakukan analisis ATP dan WTP dari potensi demand tersebut dan didapat nilai
ATP sebesar Rp 6.703,4 dan WTP sebesar Rp 3.861,54 untuk kondisi eksisting
yaitu belum dilakukan perbaikan pada fasilitas Batik Solo Trans. Nilai WTP
masih dibawah tarif yang berlaku sekarang, sehingga utilitas pegawai terhadap
BST masih rendah. Pemerintah diharapkan dapat meningkatkan utilitas Batik Solo
Trans dengan melakukan perbaikan dari segi fasilitas dan juga pelayanan,
sehingga nantinya Batik Solo Trans dapat menjadi pilihan terbaik masyarakat
untuk kebutuhan transportasi dan menghindari terjadinya kemacetan.
Kata kunci: Potensi demand,
ability to pay (ATP), willingness to pay (WTP), bus rapid transit (BRT), fungsi
guna lahan perkantoran
Penulis: Adidya Afandi, Slamet
Jauhari Legowo, Amirotul M.H Mahmudah
Kode Jurnal: jptsipildd160866