ANALISIS RISIKO BERDASARKAN ASPEK WAKTU DENGAN METODE MONTECARLO PADA PROYEK GEDUNG BARU DI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
ABSTRACT: Pembangunan suatu
gedung bertingkat tidak luput dari timbulnya berbagai macam risiko.Hal ini
disebabkan karena besarnya bobot pekerjaan dan juga tingginya bangunan dengan
batas waktu pelaksanaan yang demikian singkat.Adanya risiko-risiko yang timbul
dalam pelaksanaan proyek berdampak langsung terhadap durasi pembangunan proyek
tersebut.Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap risiko-risiko yang
berdampak pada aktivitas-aktivitas pelaksanaan proyek. Analisis risiko yang
dimaksud adalah untuk mengetahui bagaimana frekuensi kemungkinan (likehood)
risiko terhadap durasi proyek dan seberapa besar pengaruh (consequences) risiko
terhadap durasi proyek. Selain itu, dilakukan analisis terhadap penjadwalan
proyek dengan simulasi Monte Carlo untuk memperoleh distribusi waktu
penyelesaian proyek dan juga nilai sensitivitas pada aktivitas pelaksanaan
proyek.Guna memudahkan analisis digunakan software Oracle Ball dan @Risk
sebagai alat bantumenghitung simulasi Monte Carlo. Analisis dilakukan pada
pembangunan gedung baru di Universitas Brawijaya, yaitu proyek Pembangunan
Gedung Utama FEB Tahap IV, Gedung Pascasarjana FH Tahap IV, Gedung Baru FP
Tahap III, Gedung Baru PTIK Tahap III, Gedung Baru FIA Tahap II, dan Gedung
Pendidikan Bersama FK Tahap II. Hasil dari analisis risiko didapatkan 34 dari
117 risiko adalah dalam kategori dominan. Setelah dilakukan simulasi Monte
Carlo didapatkan durasi total penyelesaian proyek, yaitu padaproyek pembangunan
Gedung Baru FIA Tahap II oleh PT. Menara Agung Pusaka didapat total durasi
sebesar 128,68 hari dari total durasi rencana proyek adalah sebesar 130 hari. Sedangkan,
untuk proyek Pembangunan Gedung Utama FEB Tahap IV, Gedung Pascasarjana FH
Tahap IV, Gedung Baru FP Tahap III, dan Gedung Baru PTIK Tahap III oleh PT.
Nindya Karya adalah 132,91 hari dari total durasi rencana proyek adalah 134
hari. Nilai sensitivitas tertinggi yang berpengaruh pada durasi total proyek
pada proyek Pembangunan Gedung Baru FIA Tahap II adalah pekerjaan CCTV sebesar
16%. Sedangkan, pada pembangunan proyek Gedung Utama FEB Tahap IV, Gedung
Pascasarjana FH Tahap IV, Gedung Baru FP Tahap III, dan Gedung Baru PTIK Tahap
III adalah pekerjaan liftpassenger sebesar 19%. Setelah mengetahui risiko dalam
kategori dominan yang berdampak besar pada pelaksanaan proyek maka dilakukan
tindakan mitigasi pada risiko tersebut guna mengurangi atau bahkan
menghilangkan dampaknya.
Penulis: Aisyaning Imansari,
Harimurti, Indradi Wijatmiko
Kode Jurnal: jptsipildd170286