EKSTRAPOLASI DATA HUJAN MENGGUNAKAN JARINGAN SYARAF TIRUAN BACK PROPAGATION
ABSTRACT: Dalam suatu analisis
hidrologi, dibutuhkan paling sedikit 10 tahun data hujan Jika data kurang dari
10 tahun maka dilakukan ekstrapolasi data hujan. Hal ini dilakukan agar jumlah
data memenuhi syarat analisis. Karakteristik data hujan merupakan deret data
yang stasioner, tidak mempunyai trend, dan mempunyai pola musiman. Salah satu
metode yang sesuai dengan karakter tersebut adalah Jaringan Syaraf Tiruan
dengan Back Propagation (JSTBP). Metode ini sesuai dengan data hujan yang
bersifat stochastik. Objek Penelitian adalah stasiun hujan yang terletak di DAS
Kaliasem, Kab. Lumajang. Langkah yang dilakukan adalah pemodelan dengan JST,
kemudian verifikasi model. Selanjutnya dilakukan implementasi model. Stasiun
hujan yang dipilih adalah yang berpengaruh pada DAS Kaliasem. Dipilih 3 stasiun
hujan, yaitu sta. Kedungsangku dan sta. Senduro, Sta. Ranupakis. Sta. Kedungsangku
digunakan sebagai pembangun model ekstrapolasi. Sta. Senduro sebagai data
verifikasi. Dan implementasi pada stasiun Ranupakis. Hasil penelitian ini
diterapkan pada sub DAS Bengawan Solo, di Kab. Wonogiri. Hasilnya menunjukkan
bahwa metode ini mempunyai keandalanan 58% sampai 79% (Shakti, D.W., 2014;
Ginting, J.E. dkk, 2014; Prasetyo,H.E. dkk, 2014; Shakti, D.W. dkk, 2014). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
keandalan mencapai 80% pada Confidence Interval (CI) = 95% (berdasarkan
parameter model yang sesuai). Hasil akhir menunjukkan bahwa JSTBP mempunyai
parameter 2 layer tersembunyi dengan 2 neuron.
Penulis: Rr. Rintis Hadiani
Kode Jurnal: jptsipildd160579