EVALUASI KARAKTERISTIK MARSHALL PADA CAMPURAN ASPAL DENGAN DAMAR ASPAL (DASPAL) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT
Abstrak: Damar Aspal (Daspal)
yang dikenal dengan nama Jabung oleh pengrajin perak Kotagede Yogyakarta
merupakan bahan yang digunakan sebagai landasan pembuatan perak. Secara visual
bentuk dan warna daspal menyerupai aspal. Daspal juga memiliki kelekatan
terhadap agregat dan mampu menerima beban layaknya aspal. Daspalterdiri dari
tiga komponen yakni damar, serbuk bata dan minyak goreng yang merupakan bahan
alami yang dapat diperbaharui. Untuk mengetahui kemampuan daspal dalam menerima
beban sebagai bahan alternatif perkerasan jalan pengujian marshall
dilakukan.Penelitian ini adalah eksperimental murni dengan membuat 4 jenis
campuran daspal dengan perbandingan getah damar : serbuk bata : minyak goreng
yaitu A (300 gr : 300 gr : 145 gr), B (400 gr : 200 gr: 155 gr), C (450 gr :
150 gr : 170 gr) dan D (600 gr damar : 225 gr Minyak goreng) dan dilakukan
pengujian marshall. Hasil nilai karakteristik marshall daspal kemudian
dibandingkan dengan asbuton aspal penetrasi 60/70 dan retona blend 55. Daspal D
hanya menggunakan damar saja tujuannya untuk mengetahui nilai karakteristik
marshall pada damar itu tanpa campuran serbuk bata. Standart acuan yang
digunakan ialah SNI 03-1737-1989(Tata Cara Pelaksanaan Lapisan Beton LASTON
untuk Jalan Raya).Hasil evaluasi karakteristik marshall terhadap
daspaldidapatkan yaitu : bahwa nilai stabilitas, Marshall Quotient, porositas
dan kadar aspal optimum keempat type
daspal A/B/C/D lebih besar yang dibandingkan dengan aspal penetrasi 60/70 dan
asbuton retona blend 55. Untuk nilai kepadatan (density) dan flow keempat type
daspal A/B/C/D lebih kecil yang dibandingkan dengan aspal penetrasi 60/70 dan
asbutonretona blend 55. Keempat type campuran daspal tersebut memiliki hubungan yang kuat dan mempengaruhi nilai
karakteristik marshallcampuran laston dengan bahan pengikat daspal. Daspal C
dan daspal D yang paling banyak memenuhi kriteria berdasarkan SNI 03-1737-1989
sebagai lapisan aspal beton (laston). Tingginya porositas dari keempat jenis
campuran daspal disebabkan kepadatan efektif yang dilakukan belum optimal.
Penulis: Fieza Abraham Emha,
Ary Setyawan, Niken Silmi Surjandari
Kode Jurnal: jptsipildd160809