IMPLEMENTASI METODE PALMER UNTUK ANALISIS KEKERINGAN PADA DAERAH ALIRAN SUNGAI TEMON KABUPATEN WONOGIRI
Abstrak: Salah satu sumber
daya alam yang paling penting dalam kehidupan serta dapat diperbaharui adalah
air. Air merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui melalui siklus
hidrologi, dimana siklus hidrologi tersebut sangat dipengaruhi oleh iklim suatu
wilayah. Perbedaan iklim disetiap wilayah menjadi penyebab bayak sedikitnya air
yang terdapat di wilayah tersebut. DAS Temon yang terdapat di wilayah Kabupaten
Wonogiri Provinsi Jawa Tengah salah satunya yang mengalami kekeringan.
Kekeringan disebabkan oleh terjadinya defisit air yang terjadi di suatu
wilayah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi
ketersediaan air dengan menggunakan Metode Mock serta indeks kekeringan dengan
menggunakan Metode Palmer, juga akan dilanjutkan dengan kriteria kekeringan
berdasarkan debit yang mana terdiri dari debit normal rerata (Q50rerata) dan
debit andalan rerata (Q80rerata)
terhadap kriteria kekeringan Palmer. Hasil yang didapat dari penelitian
menunjukan bahwa potensi ketersediaan air yang dibawah threshold Q50rerata
sebesar 1,0774 m3/ det terjadi pada Juni sampai dengan November kecuali pada
tahun 2010 dan 2013. Namun berdasarkan threshold Q80rerata sebesar 0,3842 m3/ det , tidak adanya ketersediaan air hanya
pada Agustus, September dan Oktober, kecuali pada tahun 2010 dan 2013 memiliki
ketersediaan air yang berbeda dari tahun-tahun yang lainnya. Kekeringan yang
terjadi pada DAS Temon kurang dari threshold Q50rerata maupun threshold
Q80rerata hampir sama tiap tahunnya yaitu terjadi selama tiga sampai lima bulan. Begitu pula berdasrkan
indeks kekeringan Palmer kekeringan cukup tinggi terjadi pada tahun 2006 dan
2007 terjadi kekeringan dimana besaran indeks Palmer pada 2006 berkisar antara
-13,157 yang setara dengan amat sangat kering sampai dengan 0,000 yang setara
dengan kering sedangkan pada 2007 berkisar antara -10,718 yang setara dengan
amat sangat kering sampai dengan 0,000 yang setara dengan kering. Kriteria
kering berdasarkan data debit dan Palmer menunjukkan hasil yang tidak terlalu
jauh, dimana jika debit kurang dari 0.204 m3/det setara dengan indeks
kekeringan Palmer ≤ (-4) yang berarti amat sangat kering, bila besarnya debit
tersedia 0,207 m3/det sampai dengan 0,291 m3/det setara dengan indeks
kekeringan Palmer (-3) – (-3,99) yang berarti sangat kering, dan jika debit
0,291 m3/det < Qtersedia < 1,077 m3/det setara dengan indek kekeringan
Palmer 0 – (-2,99) yang berarti kering.
Penulis: Julian Wahyu Purnomo
Putro, Raden Roro Rintis Hadiani, Suyanto
Kode Jurnal: jptsipildd160813